0

SeLok

Posted by Nida Yudhistira on 3:32:00 PM in
Lanjuuuutttttt.......
Karna di widara payung bosen. Cuma itu-gitu aja.... Jadi kita caw. Cari-cari tempat yang enak buat foto-foto.
Maklum, Dimas baru jadi anak narsis. Jadi apa-apa pengene di foto.
Terus kita mampir ke selok. Tu lo yang di Srandil. Jauh lebih bagus sini nih...
Ga bayar lagi. Harusnya dari awal emang kesini aja.

Dulu sebenernya udah pernah kesini sama temen-temen, sama Dimas juga. Tapi foto-fotone ga tau pada dimana. Pokoknya ga bakal nyesel deh kalo udah kesini...

|
0

Widara Payung

Posted by Nida Yudhistira on 3:08:00 PM in
Jaan-jalan lagi nih sama Dimas. Pagi-agi meskipun bangun kesiangan, tetep di sempetin jalan-jalan.
Kata temen-temen widara payung tu bagus banget. Kaya pante-pante di Bali, jadi penasaran.
Akhire, beberapa minggu lalu aku sama Dimas main kesana.

Gila ternyata ga sebagus yang aku kira. Biasa-biasa aja. Kaya area 17. Apanya yang mirip bali. Mungkin bali yang mirip widara payung.
Hehehehe


Yeahhhh.... But so far so gud lah...
Ga rugi juga. Bis ga mahal. 1 montor 5ribu. Hehehehe

|
0

Udah SNMPTN

Posted by Nida Yudhistira on 2:43:00 PM in
Dear paph,

hey paph, kabarku dan keluarga bai-baik saja. Beberapa hari lalu Adit dan mba uut sakit. Tapi sekarang mereka sudah baikan.
paph, aku sudah selesai SNMPTN. Lumayan lah soalnya. Tai waktunya yang kurang banget. TPA dari 75 soal mungkin tidak aku kerjakan sampai 25 nomer. Dan Pengetahuan dasarnya dari 45 nomer mungkin aku tidak mengerjakan samai 15 nomer. MENYEBALKAN.

Doakan ya paph. Aku sangat berharap sekali bisa masuk. Aku ingin sekali membahagiakan ibu paph.
Tapi kalau seandainya aku memang belum bisa masuk, aku ingin kursus jadi guru TK aja. Tapi aku belum mebicarakan ini dengan ibu. Kira-kira ibu setuju atau tidak ya?
Aku bingung paph. Tolong bantu aku. Sekali-kali datanglah ke mimpiku.

Aku sangat merindukanmu. Sangat ingin bertemu denganmu.

|
3

Film-film india fafourit

Posted by Nida Yudhistira on 5:35:00 PM in
Hahaha Banyak banget fil india yang bagus-bagus. Apalagi kalo udah shahrul khan  yang main...
Hemmmmm.... Ga ada film yang ga bagus kayanya.
Ini beberapa film india yang TOP BGT. Dan ga bakal nyesel buat di ton-ton.


Di awalai dari kuch-kuch hota hai, Wah siapa si yang ga kenal sama ni film???

film ini bekisah antara cinta segitiga antara Rahul (Sakhrukh khan), anjeli(Kajol), Tina(Rani Mukherjee).
Begini Anjeli dan Rahul adalah teman satu kampus. Lebih dari teman. Sahabat karib. Tetapi mereka selalu bemusuhan dan bertengkar. Satu kampus siapa yang tidak kenal mereka?
Sampai pada suatu hari ada mahasiswi baru pindahan dari london yang merupakan anak dari Rektor kampus tersebut bernama Tina.
Rahul yang terkenal playboh akhirnya jatuh cinta kepada Tina. Tanpa dia tau ternyata sahabatnya sendiri (Anjeli) juga memendam cinta pada Rahul.
Namun akhirnya Rahul menikah dengan Tina dan membuat Anjeli pergi dari kehidupan mereka. Setelah beberapa tahun menikah Tina melahirkan anak yang mereke beri nama Anjeli juga. Akan tetapi Tina meninggal dalam persalinan. Kini Anjeli kecil putri Rahul yang menjadi sahabatnya. Dan Anjeli kecil bertekat untuk mencari Anjeli dan menjodohkan ayahnya dengan Anjeli sahabat karib ayahnya.


Film romantis komedi ini ternyata mendapat penghargaan yang luar biasa dari para penonton.
90 untuk Sakhrukh Khan.
Karna Rani Mukherjee  tidak bermain lama dalam film tersebut, 85 untuk Tina.
90 untuk Kajollllll....


Lagi-lagi cerita tentang Cinta Segitiga. Sahrulkhan emang dipuja-puja wanita. Rahul (Sakhrulkhan) mengelola tempat koreografi yang salah satu penari andalannya adalah Nisha (Karisma Kapoor). Suatu saat, Nisha tidak bisa menari karena suatu hal, sehingga akhrnya di gantikan oleh Pooja (Madhuri Dixhit). Setelah beberapa waktu melatih Pooja, akhirnya Rahulpun jatuh cinta padanya. Tapi sayang, Pooja ternyata sudah mempunyai tunangan.Rahulpun tidak bisa menghindar dari Nisha yang terus memberikan cinta untuk Rahul.

Film ini juga kolaborasi antara romantis dan Komedi.
Tetap 90 untuk Sakhrukh Khan.
Tidak begitu ada kesan lucu dalam perannya. Aku suka komedi. Dan dia bukan salah satu aktris komedi yang baik. Tapi aktingnya bagus. 80 untuk Madhuri Dixhit.
70 untuk Karisma Kapoor. Hah, aku tidak menyukainya. Pakaiannya dalam film ini terlalau sexy.

Wah ini bukan lagi film komedi. Meskipun kadang ada sedikit-sedikit unsur komedi pada film ini, film ini ternyata juga salah satu film faforit pada masa itu.
Bercerita tentang sebuah universitas faforit bernama Gurukul yang terkenal dengan kedisplinan. Rektor kampus ini Narayan Shangkar (Amitabachan) memberikan peraturan-peraturan yang cukup menyiksa dan tidak masuk akal untuk murid-muridnya. Dan apabila ada yang melanggar, mereka akan dikeluarkan secara tidak hormat dan tidak akan di terima di universitas manapun. Salah satunya tidak boleh keluar malam dan tidak boleh berpacaran. Namun ada 3 mahasiswa yang jatuh hati denagn wanita di sekitar Gurukul.
Hingga akhirnya datang seorang guru musik dalam Gurukul bernama Raj Arya (Sakhrukh Khan). Raj Arya mengubah semua peraturan yang sudah diterapkan berathun-tahun oleh Gurukul.
Ketika Narayan Shangkar mengetahui ada tiga mahasiswa yang suka melanggar peraturan Gurukul yang ternyata di dukung oleh salah satu dosennya, Dia berencana mengeluarkan mereka dari Gurukul. Hingga akhirnya ada suatu kenyataan yang mengingatkan Narayan akan masa lalu tentang putrinya (Aiswarya Ray) yang bunuh diri karena jatuh cinta pada murid Gurukul. Kenyataan itulah yang hingga akhirnya membuka gerbang Gurukul yang telah lama tertutup.

Waw, waw, waw 93 untuk Sakhrukh Khan.
Meskipun Aiswarya Ray hanya muncul sebagai bayangan dari Raj, tapi dia sangat bagus dalam berperan. 90 untuknya.
85 untuk Amita Batchan. Haaa dia galak sekali. Tapi karna dia juga film ini menjadi lebih hidup dan bisa menguras air mata.

Kali ini bukan Sakhrulkhan, tapi film ini juga tidak kalah menarik dari film-film lain.
Rohit (Hrithik Roshan) adalah seseorang yang sudah berumur sekitar 20an tetapi masih mempunyai sifat seperti anak 8 tahun. Bahkan di umurnya yang seharusnya sudah bisa masuk universitas, dia masih bersekolah di sekolah dasar. Bahkan semua teman-temnnya dalah anak-anak kecil.
Namun meskipun perilakunya masih seperti anak SD, Dia bisa jatuh cinta dengan gadis seumuran dengannya. Gadis itu bernama Nisha (Preity Zinta). Saat mereka sedang bermain di gudang milik Rohit, mereka menemukan alat yang aneh. Rohit memainkan alat itu dengan se enaknya. Dan ternyata alat itu adalah alat untuk berkomunikasi dengan makhluk luar angkasa milik ayah Rohit yang sudah meninggal saat ia masih dalam kandungan. Tidak sengaja Rohit ternyata telah memanggil makhluk luar angkasa.
Dan sejak itu, mulai terjadi keajaiban dalam diri Rohit dan keajaiban itu merubah hidupnya.

Film yang luar biasa. 90 untuk Hritik Rosan.
dan 80 untuk Preity Zinta.


Ini nih fiLm yang di tunggu-tunggu. Film ini merupakan kelanjutan dari film Koi miL Gaya. Gila. Kereeeeeeennn.
Film ini menjadi film terlaris tertinggi yang pernah sampai Dhoom 2 dirilis lima bulan kemudian (pada tahun yang sama) dan memecahkan rekor. 


Film ini bercerita tentang seseorang yang amat jenius bernama Kresna (Hritik Rosan). Kresna merupakan anak dari Rohit dan Nisha dalam film Koi Mil Gaya. Namun Nisha meninggal saat melahirkan Kresna, dan Rohit menghilang sejak Rohit di minta membuat Mesin yang dapat melihat masa depan oleh pemerintah. Tapi sejak itu Rohit tidak pernah pulang. Dan sama sekali tidak ada kabar. Sejak itu, nenek Kresna (Ibu Rohit) membawa Kresna ke tempat terpencil agar kehebatan dan kecerdasan Kresna tidak di ketahui siapapun.
Namun suatu saat ada gadis sedang berkemah di tempat Kresna tinggal bernama Priya (Priyanka Chopra). Dan Priya mengetahui kemampuan luar biasa yang di miliki Kresna. Kresna jatuh cinta pada Priya, dan dia mengikuti Priya ke singapura. Dan di Singapura dia menjadi super hero bertopeng bernama Krish karena menyelamtkan anak kecil saat kebakaran sirkus. Dan di Singapura dia mengetahui kenyataan-kenyataan tentang ayahnya yang telah berhasil membuat mesin masa depan. Dan dia juga mangetahui bahwa ternyata ayahnya masih hidup.

Keren. Keren. Keren. 95 untuk Hirtik Roshan.
78 untuk Priyanka Chopra. Awalnya dia jahat dan hanya memanfaatkan kehebatan Kresna.

Inilah fiLm yang diperankan oleh aktor-aktor papan atas India. Kabhi Kushi Kabhi Gham. Film komedi yang juga bisa menguras air mata.
Berawal dari jatuhnya cintanya Rahul (Sakhrukh Khan) kepada Anjeli (Kajol) nemun tidak direstui oleh ayah Rahul (Amita Batchan). Rahul kemudian menikah dengan Anjeli tanpa restu dari orang tuanya dan tinggal di London.
Kemudian adik angkat Rahul, Rohit (Hritik Roshan) berencana mencari kakaknya di London. Setelah di London ternyata dia satu kampus dengan Pooja (Karena Kapoor) ynag merupakan teman masa kecilnya dan juga merupakn adik dari Anjeli. Kemudian atas bantuan dari Pooja, Rohit berhasil masuk kedalam kehidupan Rahul dengan menyamar sebagai orang lain. Rohit berencana mempertemukan Rahul dengan Ayahnya, dan membawanya pulang ke India.
Sakhrukh Khan, Hritik Roshan, Kajol dan Karena Kapoor mereka mendapat 93.
70 untuk Amita Batchan.


Ini mungkin satu-satunya film india yang diperankan oleh Sahrukh Khan yang tidak bagus. Menurutku. Aku sendiri lupa bagaimana ceritanya. Cerita ini pokoknya tentang perang jaman dahulu. Tapi latar, dan setting film ini sangat bagus dan mendukung. Seperti memnag terjadi pada masa sebelum masehi. Film ini diperankan oleh Sahrukh Khan dan Karena Kapoor sebagai pemeran utama.

70 untuk Shahrukh Khan.
65 untuk Kareena Kapoor. Dia seksi sekali dalam film ini.



Film ini juga cukup menguras air mata. Tapi tentu saja ada kesan komedi juga.
Film ini bercerita tentang jatuhnya cintanya Aman (Shahrukh Khan) kepada Naina (Preity Zinta). Nmaun dia tidak bisa memiliki Naina karena dirinya mempunyai penyakit yang menakutkan dan sudah diperkirakan bahwa umurnya tidak akan panjang. Padahal Nainapun juga sanagat mencintai Aman. Aman mencurahkan cintanya untuk Naina melalui sahabat Naina yang juga mencintai Naina bernama Rohit (Saif Ali Khan).
Dia mengajari Rohit bagaimana cara mencintai Naina atau bisa di bilang Aman menjadi macomblang antara Rohit dan Naina. Tanpa Rohit tau bahwa dia juga sangat mencintai Naina.
Wah, wah, wah. ini film mengharukan banget. Tapi di jamin ga akan nyesel kalo udah nonton film ini.

95 untuk Shahrukh Khan yang hampir mati dalam film ini.
87 untuk Preity Zinta. Bodoh sekali dia. Dia terlambat mengetahaui bahwa sebenarnya Aman mempunyai penyakit mematikan dan ternyata juga mencintainya.

|
0

SMILE 20

Posted by Nida Yudhistira on 4:47:00 PM in
Minggu, 30 Maret 2008. 09.00am (Kamar)

Dia telah pergi. Dia pergi. Dia pergi jauh meninggalkanku tanpa menoleh sedikitpun ke arahku.
Dia bahkan mencapakanku.
Aku sendirian, aku tidak bisa melihatnya lagi. Hanya sekelebat kenang-kenangan yang tertinggal.

Kini aku hanya sendiri. Dia telah melepaskan tanganku. Dan membiarkanku jatuh kedalam lubang yang gelap dan sunyi. Aku hanya sendirian, tidak tau harus berbuat apauntuk mebuat dia kembali. Bahkan aku tidak bisa berteriak untuk memanggil namanya. Aku hanya bisa melihat dia pergi. Pergi. Pergi jauh meninggalkanku.


Senin, 31 Maret 2008 11.00am (Kamar)

Aku harus mengulang delapan mata pelajaran. DELAPAN. Dari enambelas mata pelajaran, aku harus mengulang delapan. Nilai-nilaiku benar-benar hancur. Aku harus mengikuti remidi mulai besok. Tapi memang siapa yang perduli? Mengulang semua mata pelajaranpun aku juga sudah tidak perduli.

Lagian memangnya siapa yang akan perduli denganku? Tidak ada. Tidak ada yang akan memarahiku kalau aku mendapat nilai buruk. Dan tidak ada lagi yang akan memberiku hadiah kalau aku mendapat baik.

Jadi, kenapa aku harus perduli?


Jadwal Remidi Dynda Yudhistira
Selasa : pkl.07.00-08.00am Matematika
Rabu : pkl. 07.00-08.00am Ekonomi
           pkl. 08.15-09.15am Geografi
           pkl. 09.30-10.30am Sosiologi
Kamis : pkl. 08.15-09-15am Kimia
            pkl. 09.30am B.Inggris
Jum'at : pkl. 07.00-08.00am Biologi
Sabtu  : pkl. 08.00-09.15am TIK

|
2

SMILE 19

Posted by Nida Yudhistira on 4:27:00 PM in
Masih Sabtu, 06.45pm (Rumah Rama)

Keputusan aku untuk bertemu dia tadi ternyata salah besar. Aku pikir hari ini aku bisa menyelesaikan semuanya. Tapi memang benar sih. Sekarang semua masalah kami telah selesai. SELESAI.

"Yha ampun Dyn, kau masih di sini? Aku dari tadi mencoba menghubungimu. Aku sedang latian band tadi. Tapi nomormu tidak aktif. Aku sms juga tidak bisa masuk. Ada apa Dyn?" Aku menutup buku harianku. Ternyata benar, dia pasti mencari-cari alasan untuk tidak bertemu denganku.
Dia duduk di sebelahku. Tapi aku sama sekali tidak berani menoleh ke arahnya. Pandanganku lurus kedepan. Meskipun aku juga tidak tau aku sedang melihat apa. Tapi aku juga takut sekali untuk melihat wajahnya.
"Apa band itu lebih penting daripada aku Rik?" Kataku datar.
"Ayolah Dyn, jangan mulai lagi. Aku sedang tidak ingin membicarakan ini." Katanya.
"Tapi maaf membuatmu kecewa. Sayangnya aku hanya punya topik ini. Sebulan ini aku hanya punya topik ini. Memangnya ada topik apalagi? Bukankah topik ini yang selalu kau berikan padaku sebulan ini?"
"Oh, oke baiklah. Sekarang apa yang kau ingin bicarakan?" Katanya lagi.
"Akankah kau kembali seperti yang ku kenal dulu Riko?"
"Aku sudah berulang kali mengatakan padamu Dynda, tolong berikan aku waktu."
"Tapi sampai kapan Riko? Sampai kapan? Sampai kapan kau akan memperlakukanku seperti ini?"
"Entahlah Dynda, aku juga tidak tau."
"Riko, apa kau sedang menyukai seseorang selain aku?"
"Kau bicara apa Dynda?" Dia menatapku. Tapi sampai saat ini aku belum berani menoleh ke arahnya.
"Jawab saja!"
"Tentu saja tidak. Aku tidak pernah merasakan suka kepada seseorang selain kau sejak kita pacaran."
"BOHONG!!! KAU PASTI BOHONG!!! Kalau kau sedang tidak menyukai seseorang kau tidak akan mungin bosan kepadaku." Kali ini aku menatpnya. Aku ingin dia melihat betapa rapuhnya aku, betapa besarnya rasa sakit yang sedang aku rasakan. Dia kemudian menunduk. Dia tidak bicara apa-apa lagi.
"Benarkan. Kau sedang menyukai seseorang."
"Tidak Dynda. Percayalah kepadaku. Yang aku tau sampai saat ini aku hanya menyukaimu."
"LALU KENAPA KAU SEPERTI INI KEPADAKU." Aku berteriak di samping telinganya. Dia mungkin harus ke THT setelah ini. Tapi dia tidak menjawab apa-apa. Dia hanya menunduk. "Apa kau masih menyayangiku Riko?" Dia kemudian menatapku lagi.
"Iya Dynda, aku masih menyayangimu." Bagaikan angin segar yang menerpa tubuhku saat itu. Dia masih menyayangiku. Masih menyayangiku.
"Tapi aku tidak tau apa aku masih mencintaimu apa tidak." Angin segar apa? Sekarang sepert kobaran api yang mulai membakar tubuhku pelan-pelan.
"APAH??? TADI KAU BILANG KAU MENYAYANGIKU. SEKARANG KAU BILANG KAU TIDAK MENCINTAIKU. LALU SEBENARNYA APA PERASAANMU KEPADAKU RIKO??!!!!" Aku berdiri sambil berteriak-teriak lagi. Aku tidak percaya ini. Dia tidak mencintaiku lagi. Memangnya apa salahku?
"Aku tidak bilang kaluaku sudah tidak mencintaimu lagi Dynda. Aku hanya...."
"HANYA APA? Kau tidak mencintaiku lagi Riko. Kau sudah tidak mencintaiku lagi." Aku terduduk lemas. Air mata yang dari tadi aku tahan-tahan sekarang mulai tumpah. "Kenapa kau tidak pernah mengatakannya?" Suaraku bergetar. Kini aku tidak tau perasaan apa yang sedang aku rasakan.
"Aku tidak tau bagaimana harus mengatakannya."
"Kalau kau sudah tidak mencintaiku, kenapa kau tidak memutuskanku?" Aku mencoba tenang. Aku yakin ini semua akan segera berakhir.
"Aku tidak tau bagaimana harus memutuskan seorang cewe. Karna aku memang belum pernah melakukannya."
"Jadi maksutmu, kau menungguku memutuskanmu?"
"Ya." Ya. Ya dia bilang. Ya Tuhan, semoga aku hanya sedang bermimpi.
"KAU JAHAT RIKO. KAU JAHAT. Kita sudah hampir dua tahun pacaran. Dan kau mencampakanku begitu saja? Aku mencintaimu Riko. Aku sangat mencintaimu."
"Maafkan aku Dynda. Aku harus segera pulang. Sudah hampir maghrib. Sepertinya juga akan hujan. Kau juga harus pulang Dynda." Aku menggenggam lengannya saat dia hendak berdiri. Aku ingin mencegah semua ini. Aku tidak ingin di pergi. Aku ingin dia tetapdisini. Disini bersamaku.
"Apa itu berarti kau memutuskanku Riko?"
"Maafkan aku Dynda." Dia kemudian melepas tanganku dan pergi. Inikah akhir dari hubungan kami. Hubungan yang sudah susah payah kami bangun dua tahun ini? Inikah saatnya kita harus menyadari kalu hubungan ini memnag tidak bisa di pertahankan? Aku terus saja melihat kearahnya sampai dia benar-benar pergi. Aku tidak bisa merasakan apa-apa. Aku mati rasa. Dia pergi, dia pergi.

Cukup lama aku duduk dengan pikiran kosong disitu. Aku selalu mencoba berfikir kalau ini hanya mimpi. Ini pasti hanya mimpi. Tapi rasa sakit yang aku rasakan terlalu nyata. Terlalu nyata untuk sekedar disebut mimpi. Lalu apa yang harus aku lakukan?
Adzan maghrib menyadarkanku. Ternyata sedang hujan deras. Dan badanku telah basah kuyup. Aku harus pergi dari sini. Kurasakan kakiku sanagt lemas saat berdiri dan berjalan. Aku kemudian berteduh dan mencari hapeku di tas. Saat aku mengaktifkan hapeku banyak sms yang masuk. Tapi aku langsung menghapusnya. Pasti ini sms dari Riko. Aku mengambil sepedaku. Aku tidak ingin pulang. Tapi aku juga tidak tau aku harus kemana. Aku tidak bisa merasakan apa-apa. Pikiranku tidak bisa bekerja. Sampai akhirnya aku tiba di rumah Rama. Sahabatku.
Dia kaget melihatku keadaanku. Dia mengambilkan haduk kepadaku.

"Dynda, apa yang terjadi? Kenapa kau seperti ini?"
"Aku, aku..."
"Sudahlah, bicaranya nanti saja. Sekarang masuk dulu. Ganti bajumu. Kau basah kuyup. Aku akan menyuruh ibuku mencarikan baju kakaku yang pas untukmu."
"Boleh aku menumpang sholat maghrib di sini?"
"Tentu saja. Tapi kau harus ganti baju dulu."

Rama memang sahabat terbaikku. Keluarganya juga sangat baik kepadaku. Sekarang aku mengenakan baju kakaknya. Lumayan pas. Perasaanku sudah lebih tenang sekarang. Aku beruntung sekali bisa kesini. Rama adalah teman SMPku dulu. Dia juga kenal dengan Riko. Dia satu-satunya pria yang tidak di cemburui Riko bila aku dekat dengannya. Tapi sekarang Rama sekolah di Purwokerto. Dan beruntung aku Rama sedang ada disini.

"Dynda kau menulis terus. Makan dulu.Ibuku sudah memasak makanan untuk kita." Aku tidak tau harus berkata apa. Mereka baik sekali. Aku hanya bisa tersenyum.

|
0

SMILE 18

Posted by Nida Yudhistira on 3:19:00 PM in
Masih Sabtu, 03.30pm (Danau)

Aku sudah disini. Tapi Riko sama sekali belum kelihatan. Aku tidak tau apa dia bisa kesini atau tidak. Aku ingin sekali bertemu dengannya. Hape aku matikan. Aku tidak ingin tau alasannya untuk tidak kesini. Aku hanay ingin dia kesini. Aku tidak mau mendengar segala alasannya.

Aku duduk di bangku yang pas banget menghadap ke danau. Sebenarnya bukan danau sungguhan. Ini cuma sawah yang tergenang air. Tapi anehnya air di sawah ini tidak pernah surut. Jadi kami menyebutnya danau.
Ya kami. Kami, Aku, Riko, Cika, Ayu, Ana, selalu kongko-kongko di sini. Tempat ini indah. Tepat di belakang SMPku dulu.

Rasanya seperti de javu, beberapa bulan yang lalu aku juga pernah menunngu Riko disini. Saat itu Riko sedang sanagat marah kepadaku karna aku smsan dengan pria lain. Dia marah besar. Aku sengaja menunngunya di sini. Dan aku tidak akan pulang sampai dia mau untuk menjemputku. Dan akhirnya Riko datang setelah hampir tiga jam aku menunggu.

Rasanya ingin sekali kembali ke masa itu. masa dimana Riko masih perhatian denganku. Masa di mana dia masih sangat cemburu saat aku dekat dengan pria lain. Aku kengen sekali. Semoga masa itu akan segera kembali.

Karna aku sangat mencintainya. Aku sangat ingin dia kembali.


04.00pm (Depan Ruang kelas 8a)

Riko masih belum juga datang. Aku tidak tau apa dia mebaca pesanku atau tidak. Begitu banyak pertanyaan yang menyangkut di tenggorokanku. Banyak sekali yang ingin aku bicarakan dengannya.
Aku menyempatkan berjalan-jalan sebentar disekitar SMP. Tempat ini masih seperti yang dulu. Banyak sekali kenang-kenangan aku bersama Riko yang kembali aku ingat.

Sekarang ini, aku duduk di bangku yang masih sama seperti dua tahun lalu. Hanya sekarang sudah terlihat sedikit rapuh dan kotor. Di bangku ini, tepat pada tanggal 16 April 2006 Riko menyatakan cintanya kepadaku. Meskipun saat itu aku belum begitu menyukainya. Bahkan kata-katanya saat itupun masih jelas aku ingat. "Kalau kamu udah putus, aku mau ko ngegantiin."

Apakah Riko masih mengingat saat-saat itu? Apakah Riko masih bisa mengingat masa dimana dia sangat menyukaiku? Entahlah, aku juga tidak tau. Dan semoga aku akan tau jawabannya sebentar lagi.
Dan aku juga masih sangat ingat, satu tahun lalu 16 April 2007 Riko mengajakku kesini. Padahal saat itu adalah waktu dimana dia tidak boleh keluar oleh orang tuanya karna sebentar lagi kita akan ujian nasional.
Tapi dia keluar sembunyi-sembunyi untuk bertemu denagnku di hari jadian kita yang pertama. Dan Riko memberikanku ini. Buku harian ini dia berikan kepadaku satu tahun lalu.

"Kalau aku sudah bekerja nanti aku akan memberimu leptop. Untuk sementara terimalah ini dulu." Kemudian aku menerima buku itu.
"Buku harian?"
"Iya, aku tau kamu suka menulis-menulis. Aku sengaja memberikan ini untukmu. Oia, jangan boros-boros menggunakannya. Aku ingin buku ini habis tepat setelah gaji pertamaku nanti."
"Haaa, tebal sekali. Seperti Al-Quran. Tapi mana mungkin ini akan tepat habis setelah gaji pertamamu. Berapa tahun lagi itu?" Kataku.
"Sudah tidak usah banyak protes. Menurut saja."
"Iya baiklah."

Untuk itu selama dua tahun ini aku hampir tidak pernah menulis. Aku takut ini tidak akan bisa habis tepat saat dia mendapat gaji pertamanya. Apa dia masih mengingat itu semua?

04.15pm (Danau)

Haaa...... Jma berapa ini? Dia sama sekali belum terlihat batang hidungnya.


04.32pm

Aku bisa gila kalau seperti ini terus. Dia kemana sih???? Sudah satu jam aku menunggunya.
Dia benar-benar keterlaluan.


04.45pm

Aku akan membunuhnya. Pasti akan membunuhnya. Dia tidak perduli denganku!!!!
Oups, ada suara motor. Itu suara motor Riko. Dia datang. Dia datang.
Tenang Dyn, tenang. Yha ampun, Lihat dia. Dia terlalu manis untuk aku bunuh.

|
0

SMILE 17

Posted by Nida Yudhistira on 5:32:00 PM in
Masih sabtu, 01.00pm

0 pesan diterima.
Dia belum membalas smsku. Apa mungkin dia langsung tidur setelah pulang sekolah? Apa dia langsung bermain dengan teman-temannya?
Diakan memang selalu lupa kepadaku kalu sedang bersama teman-teman barunya. Sejak kita lulus smp dan sekarang berbeda sekolah, Riko memang selalu sibuk dengan teman-teman barunya. Sibuk neband, sibuk belajar kelompok, dan sibuk main.
Hahhh...!!!! Aku benar-benar membenci teman-temannya.


02.00pm

0 pesan diterima.
Aku bisa mati berdiri kalu lama-lama seperti ini. Aku ingin sekali bicara denagannya. Aku ingin sekali melihat wajahnya. Aku ingin sekali melihat senyumnya. Aku sangat merindukannya.


02.40pm

1 pesan diterima.
Aku takut sekali saat akan memencet tombol OK. Tapi hatiku juga sangat senang. Akhirnya dia bisa membalas smsku. Dia belum lupa kepadaku.
Yeah, setidaknya itu yang aku pikirkan sebelum aku menekan tombol OK. Tapi setelah aku menekannya, aku kembali berpikir kalau Riko pasti memang sedang lupa kepadaku.

To : Dynda
Dyn, kamu dimana?

Itu hanya pesan dari Cika. Kenapa harus Cika yang sms aku? Kenapa bukan Riko????
Sampai kapan akan seperti ini???


03.15pm

Tidak!!! Aku sudah tidak tahan. Aku ingin sekali bertemu dengan Riko. Aku harus bertemu Riko sekarang juga. Aku akan menyelesaikannya sekarang juga. Sekarang atau tidak sama sekali.
Kalau saja aku bisa, aku akan menendang bokongnya dan berteriak berani-beraninya dia memperlakukan aku seperti ini!!!
Aku akan mebunuhnya kalau perlu.

To : Riko
Kita bertemu di danau sekarang juga!

|
0

SMILE 16

Posted by Nida Yudhistira on 4:59:00 PM in
Sabtu, 29 Maret 2008 11.45pm (Kamar)

Lagi-lagi aku tidak bisa mengerjakannya. Hari ini hari terakhir tes tengah semaster dua. Seminggu ini benar-benar melelahkan. Aku tau  nilai-nilaiku pasti akan parah. Seminggu ini aku hanya memikirkan Riko. Tidak ada yang aku pikirkan lagi selain dia. Aku sangat mencintainya, tapi dia sedang bosan kepadaku. Aku seperti sampah di matanya. Dia meminta waktu kepadaku, aku pasti akan menunggunya. Berapapun waktu yang dia minta, aku pasti akan menunggunya. Karna cuma dia yang aku punya. Aku tidak punya bapak. Mungkin dia satu-satunya pria yang mencintaiku apa adanya. Dulu.

Aku hanya bisa berharap dia bisa seperti dulu.
Walaupun aku juga tidak tau kapan waktu itu akan datang. Tapi aku yakin waktu itu pasti akan datang. Saat dimana dia mencintaiku dan peduli kepadaku. Mungkin aku harus lebih menunjukan perhatianku kepadanya.

To : Riko
Hey Rik, bgaimana UTSnya? Lancar?
Aku merindukanmu.

|
0

Kau telah menyapa (by soulful)

Posted by Nida Yudhistira on 2:19:00 PM in
Di Sudut Hariku
Kau Datang Hadir Sentuh Hampaku
Yang Dulu Tak Pernah ku Cari
Kini Menghampiri

Sinarilah aku Mentari
Hangatkan Relung-relung Jiwaku
Kini ku Sadari Oh Kasih
Kau Tercipta Untukku

#
Ketika Kau Datang
Buyarkan Jenuhku                                                                                               Senyummu Candamu
Hangatkan Mimpiku

#
Cinta Datang Tiba-tiba
Cinta Adalah Anugerah Yang Kuasa
Cinta Takkan Sia-sia
Ketika Kau Menyapa

Di Sudut Hariku
Kau Datang Hadir Sentuh Hampaku
Yang Dulu Tak Pernah ku Cari
Kini Menghampiri

Sinarilah aku Oh Kasih
Hangatkan Relung-relung Jiwaku
Kini ku Sadari Oh Kasih
Kau Tercipta Untukku

Ketika Kau Menyapa

|
0

SMILE 15

Posted by Nida Yudhistira on 2:09:00 PM in
Masih jum'at, 08.00pm

Riko : "Sudah ku bilang Dynda. Aku tidak ada apa-apa."
Dynda : "Berhentilah berbohong Riko. Aku tau pasti sedang terjadi sesuatu. Kau berubah. SANGAT BERUBAH. Bahkan kau menjauhiku. Kau pikir perasaanku sudah mati sampai tidak bisa tau sebenarnya apa yang terjadi?"
Riko : "Terus maumu apa?"
Dynda : "MAUKU APA? Dasar idiot. Aku ingin tau kenapa kau menjauhiku. Kenapa kau menganggapku seperti sampah busuk?"
Riko : "Aku tidak manganggapmu seperti sampah busuk."
Dynda : "Aku tidak ingin mendengar omong kosongmu. Jawab saja apa yang aku tanyakan. Kenapa kau sedang tidak seperti Riko yang kukenal?"
Riko : Aku, aku juga tidak tau kenapa?"
Dynda : "HAH?? Apa maksudmu dengan kau juga tidak tau kau kenapa?"
Riko : "Aku juga tidak tau kenapa akusekarang seperti ini Dynda. Aku juga tidak tau kenapa sekarang aku seperti ingin menjauhimu. Aku juga tidak tau kenapa aku tidak bisa seperti dulu lagi?"
Dynda : "APAH? Apa si maksudmu?"
Riko : "Berhentilah berteriak Dynda. Kau tidak mengerti apa yang barusan aku katakan?"
Dynda : "BAGAIMANA AKU TIDAK BERTERIAK. KAU BOSAN KEPADAKU RIKO. KAU BOSAN DENGANKU!!!!"
Riko : "Entahlah Dyn, aku juga tidak tau."
Dynda : "Oke baiklah, sekarang katakan. Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu kembali seperti Riko yang ku kenal. Yang perhatian denganku."
Riko : "Berikan aku waktu Dynda."

Sekarang aku mulai mengerti, dia bosan kepadaku. Dia BOSAN. Yha ampun, aku tidak pernah berpikiran sampai sejauh ini. Aku pikir dia sedang ada masalah keluarga. Ternyata dia ada masalah denganku. Terus apa yang harus aku lakukan sekarang. Hubunganku benar-benar sedang di ujung tanduk.
Padahal mataku sudah sangat sakit. Seharusnya aku tidak menelponnya barusan. Kalau saja aku tidak menelponya, setidaknya aku tidak akn pernah tau kalau ternyata dia sedang bosan kepadaku.
Apa yang harus aku lakukan? Mataku sudah sangat sakit untuk menangis lagi.

|
0

SMILE 14

Posted by Nida Yudhistira on 1:47:00 PM in
Masih jum'at, 05.30pm (Rumah Ayu)

Dia benar-benar keterlaluan. SANGAT KETERLALUAN. Ada apa si dengannya?? Dia sama sekali tidak memperdulikanku. Memandangku saja tidak. Aku seperti sampah busuk dimatanya.

"Hey Rik." Aku masuk rumah Ayu dengan ragu. Ternyata disini cukup ramai. Ada Ana, Tio, Rangga dan Riko. Aku takut sekali melihat Riko. Mukanya, mukanya terlihat tidak enak. Tapi tidak seburuk seperti orang yang sedang menelan celana dalam.
"Hey Dyn." Jawabnya tanpa menoleh ke arahku. TANPA MENOLEH.
"Rik, aku harus....." Sumpah, aku sama sekali belum selesai bicara. Dan dia seperti sangat tidak ingin bicara denagnku.
"aku harus segera pulang. Aku hanya ingin meminjam flesdisc Ayu, tapi ternyata disini lagi pada kumpul-kumpul."
"Kenapa tidak ikut kumpul saja sebentar?" Kataku dengan cepat. Tidak akan kubiarkan dia pulang. Karna aku harus bicara dengannya.
"Maaf, tapi aku tidak bisa. Sekarang kan sedang tes tengah semester dua. Bapakku akan membunuhku kalu aku terlalu sering main."
"Memangnya kau sering main?"Kali ini aku berteriak. Aku sudah sangat muak.
"Sorry Dyn, aku harus pulang. Bye semua."

Dia sangat keterlaluan. Aku kan baru saja sampai. Kenapa dia pergi secepat itu? Dia memang sepertinya sedang mencoba menjauhiku. Sebenarnya apa salahku? Ayu dan Cika mencoba menghiburku. Tapi aku harus pulang sekarang. Aku tidak amu terus-terusan nangis di rumah orang. Aku akan meneruskannya dirumah.

|
0

SMILE 13

Posted by Nida Yudhistira on 1:20:00 PM in
Masih Jum'at, 04.13pm

Chika : "Dyn, kau dimana?"
Dynda : "Rumah. Ada apa?"
Chika : "Kau harus kerumah Ayu sekarang."
Dynda : "Kenapa aku harus ke sana?"
Chika : "Sudah, menrut saja."
Dynda : "Tidak mau."
Chika : "Ha dasar. Ada Riko."
Dynda : "Riko?"
Chika : "Iya, sudah jangan banyak omong. Cepat kesini! Oke. Bye."

Ada Riko? Apa yang harus aku lakukan? Aku tau aku ingin sekali bertemu dengannya dan segera membereskan masalah kami. Bukan. Ini bukan masalah kami. Ini masalah DIA. Dia berubah. Dan itu jelas bukan salahku. Semoga.
Aku harus segera bicara dengannya. Tapi aku juga tidak tau bagaimana aku harus memulai. Pokoknya aku harus segera membuatnya kembali. Membuatnya kembali mengingatku sebagai pacarnya. Aku pacarnya. Dan dia tidak berhak memperlakukan aku seperti ini. Aku yakin dia pasti sedang ada masalah. Aku akn menyelsaikannya. HARUS menyelesaikannya. Sebelum aku terlalu jauh darinya.

|
0

Cucumu

Posted by Nida Yudhistira on 3:49:00 PM in
Dear paph,

Hey paph, kabarku dan kabar keluarga baik-baik saja. Jangan cemas. Paph, hari ujian SNMPTN semakin deket. Tinggal 2 minggu lagi. Tapi aku belum bisa belajar dengan maksimal. Aku mungkin akan sangat menyesal bila aku tidak di terima lagi. Tapi karna aku mengingtmu, mengingat ibu, dan mengingat dimas, aku kan belajar dengan semaksimal mungkin. Aku harus bisa. HARUS!!!
Setiap hari setiap saat aku ingin selalu berkomunikasi dengan mu. Tapi aku bingung aku harus bicara apa. Aku memang payah. Oya, tadi aku umpet-umpetan saat aku akn pergi kesini. Paph tau, Adit selalu                mengikutiku kemanapun aku pergi. Dia selalu punya filing kalau ada orang yang mau pergi.
Dia sekarang sangat nakal paph, mungin dia seperti kakeknya waktu masih kecil. Hehe. Paph, kau belum pernah melihat adit dan via kan?
Sekarang aku akn memperlihatkan foto mereka padamu. Aku harap kau akn senang. Tapi maaf paph, aku tidak punya foto ibu. Hehe. Aku tau, paph pasti sangat merindukan ibu. Ibu juga pasti sangat merindukanmu paph. Dia tidak akan pernah lupa kepadamu. Trust me!!

Love you paph

|
0

Seni dramaku

Posted by Nida Yudhistira on 2:43:00 PM in
Di SMA kemaren, iya kemaren. Kan udah lulus. Hahaha. Aku ikut pelajaran kesenian seni drama. Setiap anak memilih sendiri pelajaran seni yang mereka senangi. Ada seni drama, seni musik, seni tari dan seni rupa.
Awalnya aku ragu buat ikut seni drama, aku lebih menginginkan seni musik. Tapi mengingat seni musik sepertinya sangat susah karna berhubungan dengan cambah-cambah berjalan (not balok) aku jadi taku untuk memilihnya. Karna takut tidak bisa. Dan aku juga hanya bisa memainkan alat musik suling. Haha (Memang berguna?)

Maka dari itu, aku memilih seni drama. Karna di seni drama hanya dibutuhkan rasa PD. Aku memang bukan anak yang overPD, Tapi ya aku pikir PD itu bisa dilatih sedikit demi sedikit. Dan akhirnya aku bisa. "Ngga PD ngga hidup!" Itu kata yang selalu aku tekankan selama aku belajar seni drama.

Di seni drama, kami berlatih segalanya. Koreo, melukis, dan bernyanyi. Saat memainkan drama musikal yang dilakukan sendiri-sendiri, ada lagu yang harus dinyanyikan dan ada pula koreo yang harus di mainkan.
Kita juga belajar seni rupa, karna ada waktu dimana kita harus melukiskan apa yang kita bayangkan saat itu. Tentu saja yang berhubungan dengan seni drama.

Di sini aku iseng-iseng mengaplod naskah-naskah dramku saat aku masih SMA. Sebenarnya masih banyak naskah yang belum aku upload, tetapi naskah-naskah itu sudah entah dimana. Jadi baru bisa mengaplod ini. Memang kebanyakan naskah-naskah yang dibuat menggunakan bahasa jawa. Bukannya tidak cinta Indonesia loh... Justru karna sangat cinta dengan Indonesia, kami sengaja menekankan penggunaan ciri khas daerah kami. Salah satunya ya itu, dengan menggunakan bahasa jawa dalam setiap pembuatan naskah dan dalam drama yang akan di tampilkan.

Oke, nida millaty mau undur diri dulu...

|
0

naskah drama monolog

Posted by Nida Yudhistira on 2:19:00 PM in
PETAK UMPET

Karya
Nida Millaty
XII IA 5 / 27

    SALAM SASTRA. Jumpa lagi dengan kelompok drama SMA NEGRI 1 CILACAP. Saya, NIDAMILLATY dari kelas XII IA 5 akan menampilkan sebuah drama monolog yang saya beri judul “Petak Umpet.” Selamat menyaksikan.

    Di sutu sore, ada seorang anak perempuan sedang bermain petak umpet, dan dia sedang berjaga. Teman-temannya sedang bersembunyi emtah dimana.

BABAK 1

Suasana pentas :
    Di sebuah pekarangan yang banyak pohon. Sepi. Dan sesekali terdengar bunyi kendaraan lewat.

        NIDA
(Menghadap sebuah pohon menutup mata dan sedang menghitung mundur)
“20, 19, 18, 17, 16, 15, 14, 13, 12, 11. 10, 9, 8, 7 6, 5, 4, 3, 2, 1.”
(Membuka mata, berbalik, mengedipkan mata untuk mencerahkan pandangan)
“Aduh, pegel matanya.”
(Mulai mencari teman-temannya)
“Pada ngumpet dimana ya?”
(Mencari di balik semak-semak)
“Bhaa….”
“Ih ngga ada.”
(mencari lagi)
“Doorrrr! Disini ya? Lho ngga ada juga.”
(Mencari ke segala arah)
“Disini? Ngga ada. Di sini? Ngga ada juga.”
(Mulai bingung)
“Yha ampun… Pada dimana sih?”
(Berjalan-jalan sambil memandang sekeliling)
“Temen-temennnn…..”
(Bersandar pada sebuah pohon)
“Teman-temen….”
“Kalian dimana sih?”
(Menggaruk-nggaruk kepala)
“Heiiii…..”
“Ngumpetnya ko jauh-jauh banget?”
(Kesal)
“Oke, oke aku nyerah.”
“Habis ini kau jaga lagi deh, asal kalian ngga ngumpet jauh-jauh.”
“Tapi, keluar dulu dong.”
(Gelisah)
“Pada kemana si ini?”
(Jongkok)
“Ya ampun, dah mulai gelap.”
(Putus asa)
“Temen-temen…”
“Ayo dong , jangan becanda.”
“Riris, Indri, Danita……”
(Duduk dan bersandar pada pohon. Suaranya melemah)
“Riris….”
“Indri….”
“Danita…”
(Bangkit untuk berdiri)
“Kalau pada ngga mau keluar, aku pulang nich.”
“Aku itung sampe tiga ya…”
“Kalau belum pada keluar aku pulang.”
(Menarik nafas dan kemudian mengeluarkan pelan-pelan)
“Satu…..”
(Belum ada satupun yang keluar)
(Mulai gelisah)
“Duaaaa…..”
(Belum juga ada yang keluar)
(Semakin gelisah)
“Tiga!!!!”
(Tetap hening)
(Menangis)
“Oke, aku pulang nich. Terserah kalian mau ngumpet sampe kapan.”

    Kemudia Nida pulang dengan perasaan sedih dan kesal. Amanat yang dapat diampil dari drama monolog diatas adalah kita tidak boleh lari dari dan tanggung jawab dan jangan suka mempermainkan teman.
    Sekian drama monolo dari kami. Semoga dapat menghibur dan dapat diambil manfaatnya. Terima kasih.

|
0

naskah skenario film pendek

Posted by Nida Yudhistira on 2:13:00 PM in
FILM PENDEK

CINTAKU, PARJO

CERITA DAN SEKENARIO
NIDA MILLATY

SUTRADARA
NIDA MILLATY

PRODUSER
ANANG NURASA MADURASA

PRODUKSI
SMANIC
Entertainment
-2009-



SKENARIO LENGKAP FILM PENDEK
CINTAKU, PARJO


PENGALAMAN SAYA MENULIS CERITA INI
    Saat saya menulis cerita ini, saya taringat dengan seseorang yang menjadi inspirasi saya. Tapi cerita ini sungguh hanya fiktif belaka. Tidak di ambil dari pengalaman saya atau pengalaman orang lain. Saya hanya mengarang dalam pembuatan naskah film pendek ini.
    Mungkin cerita ini tidak memuaskan pembaca, tapi saya sudah berbuat semaksimal mungkin agar cerita ini bisa terlihat menarik. Jadi, jika anda tertarik dengan cerita saya, simak baik-baik film pendek yang saya beri judul CINTAKU, PARJO ini.


FILM PENDEK
CINTAKU, PARJO
CERITA DAN SKENARIO : NIDA MILLATY

Cerita ini berawal ketika mulai sering bertengkarnya orang tua dari RUSMINI, gadis desa mertasinga. Sejak orang tua RUSMINI sering bertengkar, keadaan RUSMINI jadi acak-acakan. Seperti tidak terurus. Nilai-nilai disekolahnyapun menurun.
Tapi beruntung, ditengah masalah-masalahnya RUSMINI masih mempunyai PARJO. PARJO adalah kekasihnya. Tambatan hatinya. Bagi RUSMINI, PARJO adalah satu-satunya keberuntungan yang dia punya. PARJO sangat perhatian dan sangat menyayangi RUSMINI.
Tapi pada suatu hari PARJO marah besar kepada RUSMINI karena melihat RUSMINI sedang bersama mantan pacarnya. RUSMINIpun bingung, dia tidak tau harus bagaimana seandainya PARJO meninggalkannya. Hidupnya pasti akan lebih berantakan. Hingga terjadilah suatu peristiwa yang akan membuat RUSMINI kembali ke dalam kebahagiannya. Kebahagiaan bersama kedua orang tua yang utuh dan kebahagiaan bersama cintanya PARJO.  
FILM PENDEK
CINTAKU, PARJO
CERITA DAN SKENARIO : NIDA MILLATY


PROFIL TOKOH

RUSMINI
RUSMINI seorang gadis 17 tahun kelas 2 SMA. Tipologi RUSMINI tinggi, berkulit sawo matang dan kurus. Dia juga pandai berkarate. RUSMINI termasuk gadis periang. Meskipun kehidupan rumahnya berantakan,dia akan tetap berusaha untuk tetap senyum dan tegar dihadapan orang lain.
CASTING : ……….

PARJO
PARJO seorang pemuda tampan berumur 18 tahun. Kelas 3SMA. Selain tampan, PARJO juga baik hati. Tipologi fisik pemuda ini tinggi, lebih tinggi beberapa cm dari RUSMINI, kulit sawo matang dan kurus. Dia sangat perhatian dan menyayangi RUSMINI. Tapi cenderung overprotektif dan cemburuan. Pemuda ini tahu bahwa RUSMINI sering punya masalah dirumahnya. Oleh karena itu, dia akan selalu berusaha membuat RUSMINI lupa akan masalah-masalahnya.
CASTING : ……….

IBU
IBU seorang wanita setengah baya berumur 42tahun. Tipologi IBU tergolong pendek dan kurus. Tetapi berkulit putih. Seorang guru di SD swasta. Sebenarnya IBU tidak galak, bahkan cenderung lembut. Tapi karna kesibukannya, dan masalah-masalahnya di sekolah IBU jadi gampang marah dan sering bertengkar dengan suaminya.
CASTING : ……….

BAPAK
BAPAK seorang yang berumur 50tahun. Badannya tinggi dan berisi bukan gendut. Kulitnya sawo matang. Pekerjaanya menjadi wiraswasta. BAPAK adalah seseorang yang sebenarnya sangat humoris dan baik hati. Namun karna istrinya sering marah-marah sendiri dan bahkan pernah menuduhnya berselingkuh, si BAPAK jadi ikut-ikutan suka marah-marah dirumah.
CASTING : ……….

MBA TARMI
MBA TARMI seorang wanita berumur 23tahun. Kaka perempuan dan saudara kandung satu-satunya RUSMINI. Tipologi MBA TARMI cukup tinggi, tidak gendut dan berkulit putih. Dia sangat menyayangi RUSMINI tapi dia cuek dan tidak perduli tentang kedua orangtuanya yang sering bertengkar.
CASTING : ……….

ROJAK
ROJAK seorang pemuda berumur 17 tahun. Mantan pacar RUSMINI. Sempat berpacaran dengan RUSMINI selama 6 bulan. Tipologi ROJAK, dia tinggi, berkulit putih, dan berhidung mancung. Keturunan bule sehingga wajahnya terlihat wajah indo yang tampan. Sebenarnya nama aslinya adalah JOHN PETER tapi karena dia seorang mualaf, namanya diganti menjadi MUHAMAD ABDUL ROJAK.
CASTING : ……….

SAWIYAH
SAWIYAH seorang gadis berumur 17 tahun. Teman sekelas RUSMINI. Tipologi SAWIYAH, berbadan tinggi tapi tidak setinggi RUSMINI. Berkulit sawo matang dan kurus. Peduli kepada teman dan baik hati. Mempunyai saudara kembar bernama TARWIYAH.
CASTING : ……….

TARWIYAH
TARWIYAH adalah saudara kembar dari SAWIYAH. Berumur dan bertopologi sama dengan SAWIYAH. Sama-sama tean sekelas RUSMINI. Kalau SAWIYAH sedikit feminim, TARWIYAH sedikit lebih tomboy.
CASTING : ……….

TUKANG BAKSO
TUKANG BAKSO seorang pria umur 30 tahun. Bertipologi Tinggi, atletis, kurus dan berkulit sawo matang. Ramah terhadap pembeli.
CASTING : ……….
DOKTER
DOKTER seorang pria berumur 50 tahun. Berperawakan tinggi, berkuit sawo matang dan berbadan atletis. Seorang dokter yang baik hati dan ramah.
CASTING : ……….

1. EXT. SEKOLAH : DEPAN KELAS. SIANG
    RUSMINI, SAWIYAH, TARWIYAH
    ESTABLISH : Gedung sekolah SMA 1 Cilacap
Subyektif kamera menuju ke arah SAWIYAH dan TARWIYAH.
CU : TARWIYAH dan SAWIYAH sedang mengobrol.
   
    TARWIYAH
    (Sambil melihat kertas soal ulangan)
    Mau kowe nomer 15 jawabane sing ndi?
   
    SAWIYAH
    (Melihat kertas soal yang di pegangnya)
    B.
   
    TARWIYAH
    (Masih melihat kertas ulangan)
    Nomer 20 siech?
   
    SAWIYAH
    (Melihat lagi kertas ulangannya)
    C.

    TARWIYAH
    (Kecewa)
    Hieee… Deneng aku b? Carane kepriwe siech??
   
    SAWIYAH
    Lah embuh lah… Pikir si ora.
    Mumet-mumet.

    TARWIYAH
    Yalah YAH, nyong salah akeh banget ketone. Koe sich, ora gelem nyontoni.

    SAWIYAH
    Kawus!!!
    Salaeh mau bengi ora gelem sinau. Malah PSan bae.

    TARWIYAH
Lah aku ura maksud. Arep sinau kaya apa bae nek ora maksud ya tetep bae ora bisa. Keo ya ora gelem maraih.

    SAWIYAH
Kesel ngerti nek maraih koe. Ora maksud-maksud. Nggawe emosi tok.
   
    TARWIYAH
    Yalah, karo dulure dewek koh kaya kue.
   
    SAWIYAH
Men. Eh, RUSMINI sih ndi? Ora metu-metu deneng?

TARWIYAH
Embuh. Turu mbok nang njero.

SAWIYAH
Celuk yuch…!!!

TARWIYAH
Ayuh…
1.. 2.. 3..

TARWIYAH dan SAWIYAH
RUSMINI….!!!!

TARWIYAH
Mondol. Apa RUSMINI kenal karo jenengane dewek. Celuk karo basa liya ya..

SAWIYAH
(Tersenyum)
Oiya…

BCU : Kedua wajah TARWIYAH dan SAWIYAH yang sedang mendongak ke arah jendela kelas.

TARWIYAH dan SAWIYAH
ROUS…….!!!!!

Subyektif kamera beralih ke depan pintu kelas menuju ke arah  RUSMINI yang sedang keluar.

    RUSMINI
(Menghampiri Tarwiyah dan Sawiyah sambil tersenyum-senyum)

    TARWIYAH
    Sante temen koh. Bisa nggarap apa?

    RUSMINI
    (Tertawa)
    Ya ora mungkin lah. Maca soal be ora.

    SAWIYAH
    (Bingung)
    Bisane??
   
   

    RUSMINI
Lah wong mbene maca soale be wis mumet. Ya langsung tak tutup. Bismilahirohmanirohim. Asal nyilang.
Huwallah hu a’lam lah…

TARWIYAH
Gemblung koe.

RUSMINI
Lah embuh lah. Mumet nyong. Bali lah yuh. Ngantuk pengin turu.

SAWIYAH
Ya Ayuh…

Subyektif kamera bergerak ke arah mereka jalan.

CUT TO


2.    INT. RUMAH RUSMINI : RUANG TAMU. SIANG
    RUSMINI, IBU, BAPAK
    CU : RUSMINI yang masuk kedalam rumah
       
RUSMINI
(Menutup pintu)
Assalamu’alaikum….

CUT TO
CU : BAPAK dan IBU yang sedang saling berhadapan dan bertengkar.

IBU
(Marah sambil berdiri di hadapan BAPAK)
Halah, ngomong bae nek wis ora gelem karo aku.

BAPAK
(Sama-sama berdiri di hadapan ibu)
Yha ALLAH…
Sapa sing sekingkuh jane? Aku kue akeh kerjaan nang kantor. Bali-bali disambut apa kepriwe, kesuh bae gaweane.

IBU
Lah wong kowe gerak-gerike mencurigakan banget.

BAPAK
Jan, mencurigakan kaya kepriwe?

RUSMINI
(Berjalan mendekati IBU, BAPAK)
Bu… Pak…

IBU dan BAPAK
(Menoleh kea rah RUSMINI)
Meneng!!!!


IBU
(Kembali menoleh ke arah BAPAK)
Koe aben dina bali telat. Sering lunga-lunga ora nggenah. Wis ora betah maning apa nang umah??

BAPAK
Lah mbuh lah. Kesel ngomong karo kowe. Wis domong kerja, kerja esih bae diurigani. Karepmulah!

BAPAK berjalan pergi meninggalkan IBU sambil menabrak RUSMINI yang masih berdiri di samping mereka.

IBU
(Ikut berjalan pergi sambil menabrak RUSMINI juga)
Hegh! Rep ring ndi maning??



RUSMINI
(Membanting tasnya ke lantai dan langsung terduduk di kursi di belakangnya)
Jan… Nduwe wong tua koh gaweane kerah terus saben dina.
Ora betah nang umah kiye carane nek kaya kiye terus.

HP milik RUSMINI berdering.
BCU : Layar HP yang bertuliskan Parjo memanggil.

RUSMINI
(Memandangi layar HP dan tersenyum)
Untung esih ana parjo. Siji-sijne sumber kebahagiaan sing tak duwe.

CUT TO

3.    INT. RUMAH RUSMINI : RUANG MAKAN. MALAM
    IBU, BAPAK, RUSMINI, MBA TARMI
    Subyektif kamera tertuju pada MBA TARMI yang sedang keuar dari kamarnya.
    CU : IBU, BAPAK, RUSMINI yang sedang duduk bersama-sama di meja makan.
                       
MBA TARMI
(Berjalan menuju meja makan)
Tumben kiye pada kumpul kabeh. Wis pada maaf-maafan apa?

IBU
(Menolehkan kepalanya kea rah kursi yang masih kosong)
Njagong.

MBA TARMI kemudian duduk.
BCU : Muka RUSMINI yang sdang bingung.
BCU : Muka IBU yang sedang gelisah.
BCU : Muka BAPAK yang sedang gelisah pula.
RUSMINI membuka pembicaraan.

RUSMINI
Kiye ana apa jane??

MBA TARMI
Iya, IBU karo BAPAK wis maafan ya?

IBU dan BAPAK masih terdiam.

RUSMINI
(Memandang IBU dan BAPAK)
BU? PAK?
Genaeh kiye arep mangan apa ora?
Kencot banget kyeh…

IBU
(Menghembuskan nafas)
IBU karo BAPAK arep cere.

BCU : Muka Rusmini yang sangat kaget sambil membelalakan matanya.
BCU : Muka MBA TARMI yang juga sangat kaget.

IBU
IBU karo BAPAK wis mutusna. Dewek arep cere. Wis ra cocok. Kowe-kowe pada arep melu sapa? IBU sing wis nglairna koe, apa BAPAK sing wis selingkuh?

BAPAK
Nyong mbok wis ngomong. Nyong ora selingkuh. Ngeyel banget loh…

IBU
Halah, wis ora usah nglombo. Cuma.

CU : sendok jatuh dengan keras di depan MBA TARMI.
MBA TARMI pergi meninggalkan meja makan.

IBU
(Berdiri dari tempat duduknya dan berteriak)
TARMI…!!!!

RUSMINI
(Berdiri dari tempat duduknya)
BU…!!!
Lagi apa-apaan kiye jane???
Wis aben dina gelut. Siki ijik-ijik arep cere.
Maksude apa siech? Wingi lagi esih gelut ya esih di maklumi lah. Tapi ya ora usah nagnti cere ya bisa mbok?? Kaya bocah cilik bae loh. Aku juga ora arep milih urip karo sapa-sapa. Men kon nggelandang bae. IBU karo BAPAK juga ora peduli. Ngonoh lah nek arep cere. Ora urus.

RUSMINI membanting sendok yang di pegangnya dan berlari pergi dai rumahnya.

CUT TO

4.    EXT. Jalan : Warung bakso. Malam.
RUSMINI, ROJAK, PARJO
Subyektif kamera tertuju pada RUSMINI yang sedang kelelahan setelah berlari cukup jauh dari rumahnya.
CU : Rusmini yang sedang ngos-ngosan.

RUSMINI
(Mencoba mengambil nafas pelan-pelan sambil memegangi perutnya yang sedang sengkil)
Gemblung.
Nangapa ndadak mlayu. Kencot-kencot, Mau si, ora nyawel panganan sit. Ana bakul panganan ora ya?

RUSMINI
(Tengak-tengok)

Subyektif kamera tertuju pada RUSMINI yang memasuki warung bakso.

RUSMINI
(Berjalan ke arah tempat duduk)
Mas, bakso siji.

TUKANG BAKSO
(Menoleh ke arah RUSMINI)
Pangan kene apa di gawa bali mba?

RUSMINI
(duduk)
Kene bae lah…

TUKANG BAKSO
Yawis ngko sit ya…

Beberapa menit kemudian, datanglah ROJAK.
Subyektif kamera tertuju pada ROJAK yang baru datang.

ROJAK
ROUS??

RUSMINI
(Menoleh kea rah ROJAK)
ROJAK?

ROJAK
(Mendekati RUSMINI)
Deneng dewekan?

RUSMINI
Iya.

ROJAK
Ora karo PARJO?

RUSMINI
Ora. Njaluk pulsane lah nggo sms PARJO. HPku ketinggalan.

ROJAK
(Mengmbil HPnya di saku lalu menyerahkan kepada RUSMINI)
Gari nyeh…

RUSMINI
(Menerima HP itu dan tersenyum)
Makasih…

Namun tiba-tiba PARJO datang.
Subyektif kamera tertuju pada PARJO.

PARJO
ROUS??

RUSMINI
(Berdiri dari tempat duduknya kemudian tersenyum)
PARJO?

PARJO
(Melihat RUSMINI dan ROJAK dengan marah)
Oh, kaya kuwe ya? Di telpuni ora di angkat. Di sms ora di bales. Jebule malah lagi enak-anakan karo mantan nang kene.
Apik….

ROJAK
(Berdiri dari tempat duduknya)
Udu kaya kuwe JO. Aku ora sengaja ketemu karo RUSMINI nang kene.

PARJO
Lah ora usah nglomboni. Mbulah…

PARJO pergi meninggalkan RUSMINIdan ROJAK.

RUSMINI
(Berlari mengejar PARJO)
PARJO….

Namun ketika RUSMINI keluar dari warung bakso dia terserempet mobil yang sedang melintas.

BCU : Badan RUSMINI yang terserempet mobil.
CU : PARJO menoeh ke arah RUSMINI.
BCU : Muka PARJO yang sangat kaget dan berteriak.

PARJO
ROUS……!!

CUT TO

5.    INT. Rumah Sakit : Lobi. Malam.
RUSMINI, PARJO, ROJAK, DOKTER, IBU, BAPAK
Subyektif kamera tertuju pada PARJO dan ROJAK yang sedang menunggu RUSMINI selesai di periksa.
CU : Rojak dan Parjo yang sedag duduk bersebelahan dengan gelisah.

ROJAK
PARJO, RUSMINI ora salah. Aku karo RUSMINI mung kebetulan tok ketemu nang tukang bakso. Terus RUSMINI nyelang HPku nggo sms koe. Temenan aku ora nglombo. RUSMINI juga ketone tes nagis nagis loh. Lagi ana masalah ketone.

PARJO
(Menahan tangis)
Nek ana apa-apa karo RUSMINI aku kudu kpriwe JAK. Aku sing salah. Aku sing nggawe RUSMINI dadi kaya kiye.

ROJAK
(Mengelus pundak PARJO)
Sabar ya..
Ndonga bae ben RUSMINI ora nang apa-apa.

Dokter keluar dari ruangan.
Subyektif kamera tertuju pada dokter lalu kembali ke arah PARJO dan ROJAK.

PARJO
(Memegangi baju DOKTER)
DOKTER, RUSMINI ora nangapa-ngapa mbok?? Siraeh juga ora kenangapa-kenangapa? Langka sing retak mbok?

DOKTER
(Diam)

PARJO
(Membentak)
DOKTER!!! Jawab sech. RUSMINI ora apa-apa mbok??

DOKTER
(Mencoba melepaskan genggaman tangan PARJO dari bajunya)
Sabar, ngene njagong sit.

PARJO
(Menolak)
Lah, sabar-sabar. Ora bisa. Gari ngomong cepetan. RUSMINI nangapa?

DOKTER
Hegh… Sabar ngapa. Sing di priksa kudune kowe. Retak-retak apane. Wong batirmu kae lagi turu.

PARJO
(Bingung)
Sing bener bae. Ora usah guyon lah. Aku kuwe ndeleng dewek. Mau RUSMINI disrempet nang mobil. Trus pingsan. Masa iya malah mung lagi turu.

DOKTER
Nek ora percaya gari tiliki dewek nganah.
Deleng keh batirmu lagi enak-anakan turu.

CU : RUSMINI yang sedang tidur di kasur pasien.

PARJO
(Marah sambil mengepalkan tangan)
ROUS….!!!!!

DOKTER
(Berjalan pergi)
Owalah wong nggemblung pancen. Genah-genah lagi turu nggane digawani maring UGD.

Subyektif kamera beralih kembali ke PARJO yang sedang mendekat ke arah RUSMINI yang sedang tidur.
BCU : Tangan kanan Rusmini yang sedang diputar kencang oleh PARJO.


RUSMINI
(Bangun dan kaget)
Aduh… Lara sech. Setres yah??

PARJO
Uwis turune?

RUSMINI
(Salah tingkah)
PARJO??

PARJO
(Memuntir tangan RUSMINI lebih kencang)
Bodo!!! Aku kue wis kawatir banget. Ujarku koe kenangapa-kenangapa. Isa-isane ya koe dengan santene tidur nyenyak.

RUSMINI
(Kesakitan)
Aduh, aduh, iya maaf.. maaf. Maune aku rep melek bar tiba. Tapi koe ketone panik banget. Nek aku melek mbok koe kesuh maning. Yawis aku ethok-ethok pingsan. Malah keturon. Maaf lah.

PARJO
(Masih menggenggam tangan RUSMINI namun sudah tidak memlintirnya. Kepalanya tertunduk di sebelah tangannya)

RUSMINI
PARJO?? Maaf yha….
Tapi aku temenan langka apa-apa karo ROJAK. Mau mung kebeneran tok aku ketemu.

PARJO
(Menangis)
Maaf ya ROUS…

RUSMINI
(Tersenyum sambil mengusap kepala PARJO)

Tiba-tiba IBU dan BAPAK datang.
CU : Orang tua RUSMINI dan kembali ke RUSMINI

IBU
(Berlari ke arah RUSMINI)
ROUS, kowe ra papa mbok?

PARJO
(Berdiri dan sedikit menjauh)

IBU
(Memeluk RUSMINI)
Yha ALLah, koe ra papa mbok? Ndine sing lara?


RUSMINI
Aku ra papa bu..

BAPAK
Maaf ya Rous, IBU karo BAPAK ora sida cere. Pancen kaya bocah cilik banget ya dewek.

RUSMINI
(Memandang wajah IBU)
Temenan bu?

IBU
(Tersenyum mengangguk)

BAPAK
Tenang bae, koe ora bakal sida dadi gelandangan.

BCU : Wajah RUSMINI tersenyum bahagia

PARJO
(Ikut tersenyum)

FREEZE!!!

TAMAT


Kanthi Tresna,


NIDA MILLATY
Cilacap, 9 Oktober 2009

|
NIDA MILLATY BLOG says ADA KO YANG TIDAK MUNGKIN. but Live is beautifuLL. So, Jangan pernah sia-siain hidup

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Copyright © 2009 Hidup untuk Bercerita All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.