0

SMILE 7

Posted by Nida Yudhistira on 5:35:00 PM in
Masih selasa, 04.00pm

Adit sudah membalas smsku. Dan aku benar-benar merasa tidak enak. Tapikan memang aku harus pilih salah satu. Aku tidak bisa milih keduanya. Tapi aku sedih juga. Kasian juga dia. Dia tadi membalas seperti ini ;

From : Adit
Aku terima keputusanmu Dyn.
Terima kasih buat 3 bulan ini.

Yha ampun.... Setega itukah aku????


Masih selasa, 08.17pm

Sungguh. AKU MENYESAL. Aku menyesal karna aku sempat sedih karna memutuskan Adit. Ternyata dia tidak pantas untuk dikasihani. Dia brengsek. Aku bennci Dia. Sungguh AKU BENCI DIA.
Yha Tuhan... Selama ini ternyata dia membohongiku. Dia ternyata punya pacar disana saat kita masih pacaran. Bahkan dia sudah punya pacar saat menembakku. Yha ampun. Aku benar-benar bodoh.
Tadi Nana menelponku. Dan dia senang aku sudah memutuskan Adit. Nana adalah sahabatku. Dia tadinya sekolah disini, dicilacap bersamaku. Tapi dia harus pindah ke purwokerto sekitar hampir satu taun yang lalu. Dan dia yang mengenalkanku kepada Adit saat aku di ajak pergi liburan kerumahnya Dipurwokerto.
Dia tidak atau kalau Adit ternyata menembakku. Dia tau setelah sekitar 4 hari aku pacaran denagn Radit. Dan dia bodoh sekali tidak memberi tahuku kalau Adit ternyata tidak punya pacar.

"Kenapa kau tidah memberitahuku bodoh! Aku benar-benar keliatan tolol di matanya." Aku berteriak-teriak saat Nana menelponku.
"Tenaglah Dynda. Aku rasa itu bukan urusanku, jadi aku tidak memberitahumu. Lagian aku juga yakain kalau kamu tidak betul-betul menyukainya." Dia mencoba menenangkanku di seberang sana.
"Tapi aku telah dipermainkan!"
"Tidak seburuk itu ko. Lagian sekarang kamu sudah punya Riko kan? Lupakan Adit dan bahagialah dengan Riko."
"Aku tidak akan pernah memaafkan Adit. Meskipun dia jiga tidak akan meminta maaf  kepadaku."
"Terserah kau. Yang penting kau sudah tau. Dan aku sudah bisa tenang."
"Tapi kau juga slah Nana!" Aku kembali berteriak.
"Oke, aku minta maaf  Dynda."
"Ya, kau kumaafkan."
"Nah seperti itu dong. Boleh aku menutup telponnya?"
"Kau tidak ingin mendengar ceritaku tentang Riko?"
"Mungkin kain kali, Kau tau aku sekarang diamna? Ini interlokal Dynda. Ibuku akan membunuhku kalu nanti tarif telponnya membengkak."
"Baiklah. Salam untuk ibumu."

Aku benar-benar marah. Nana juga seharusnya meneriam lebih banyak emosiku. Tapi dia juga tik begitu salah. Hahhhhh....!!!!! Suasana hatriku kacau LAGI sekarang.

|

0 Comments

Posting Komentar

NIDA MILLATY BLOG says ADA KO YANG TIDAK MUNGKIN. but Live is beautifuLL. So, Jangan pernah sia-siain hidup

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Copyright © 2009 Hidup untuk Bercerita All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.