2

Menunggu (Aishiteru) by Zhifilia

Posted by Nida Yudhistira on 3:02:00 PM in
Menunggu sesuatu yang sangat menyebalkan bagikusaat ku harus bersabar dan trus bersabar
menantikan kehadiran dirimu
entah sampai kapan aku harus menunggu
sesuatu yang sangat sulit tuk kujalani
hidup dalam kesendirian sepi tanpamu
kadang kuberpikir cari penggantimu
saat kau jauh disana
ooo…

*)
Gelisah sesaat saja tiada kabarmu kucuriga
entah penantianku takkan sia-sia
dan berikan satu jawaban pasti
entah sampai kapan aku harus bertahan
saat kau jauh disana rasa cemburu
merasuk kedalam pikiranku melayang
tak tentu arah tentang dirimu
apakah sama yang kau rasakan

reff:
walau raga kita terpisah jauh
namun hati kita selalu dekat
bila kau rindu pejamkan matamu
dan rasakan a a a aku
kekuatan cinta kita takkan pernah rapuh
terhapus ruang dan waktu
percayakan kesetiaan ini
akan tulus a a ai aishiteru

Bridge:
hapus sendiri pikiran melayang terbang
perasaan resah gelisah
jalani kenyataan hidup tanpa gairah
o…uo..
banyak segala misi dan ambisimu
akhiri semuanya cukup sampai disini
dan buktikan pengorbanan cintamu untukku
kumohon kau kembali

|
0

Dynda 4ever

Posted by Nida Yudhistira on 2:51:00 PM in
Nama : Dimas Yudhistira
TTL : Cilacap, 11 Febuari 1991
Hoby : Uthel-Uthel
Mafa : Pangsit
Mifa : es
Baik hati, penyayang, relaberkorban. Cemburuan, suka nagatur, overprotektif. Cowo ganteng dan tinggi yang pekerja keras dan mandiri.
Love Nida Millaty

Nama : Nida Millaty
TTL : Cilacap, 6 July 1992
Hoby : Ngupil
Mafa : Siomay
Mifa : Mocacino
Baik hati, penyayang, ceria. Cemburuan, suka nagatur, overprotektif. Cewe jelek dan tinggi yang suka meledak-ledak dan egois.
Love Dimas Yudhistira
Nama : Dynda (Dimas Nida)
Tetala : Cilacap, purbalingga 18 April 2008
Hoby : Pacaran, jalan-jalan
Mafa : Siomay
Mifa : es

Semoga kita bisa awet. Bisa sampe kakek-nenek. Bisa saling sayang terus. Semoga ngga ada yng gangguin termasuk mantan-mantan. Love Dynda 4ever

|
2

Ucapan Terima Kasih

Posted by Nida Yudhistira on 2:29:00 PM in
AKU LULUS...!!!!!!
Terimakasih untuk semua doa yang telah diberikan. Untuk semua bantuan yang telah diberikan.

Aku ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk ibuku tercinta.Yang telah bersidia mendoaakan anak nakal sepertiku. Dan terimakasih atas semua fasilitas yang telah diberikan. Sehingga kau dapat mengerjakan soal-soal UAN tanpa meminjam alat tulis kepada teman.

Terimakasih untuk bapak Tasam. Miskipun dia tidak akrab denganku, seengganya dia masih bersedia untuk mendoakanku. Terimakasih juga karna telah membahagiakan ibuku. Ibuku menjadi terlihat lebih muda dan lebih banyak tersenyum sejak menikah denganmu.

Terima kasih untuk orang yang sangat berharga dalam hidupku setelah ibuku. Dimas. Terima kasih untuk kesanarannya dalam menghadapi moodku yang berubah-ubah. Terimakasih untuk semua nasihatnya. Terimakasih untuk semua supportnya. Terimakasih untuk tetap menunnguku belajar. Terimakasih juga karna telah mengajariku bahasa inggris. Nile bahasa Inggrisku 7,sekian. Terimakasih. Terimakasih.
Dan terimakasih untuk cintamu.

Terimakasih untuk Riris, oh Riris aku sangat terbantu. Seharusnya kau jadi guru saja. Aku mudeng kalau kamu yang megajari.

Terimakasih untuk Danita. Teman sebangkuku. Yang membuatku tidak bosan duduk disitu-situ terus. Terimakasih untuk bantuannya juga.

Terimakasih untuk Indri yang telah mengajariku Kimia. Sehingga aku sudah tidak merasa buta terhadap kimia. Dan terimakasih untuk contekan-contekan yang telah kamu berikan.

Terimakasih untuk guru-guru lesku. Maaf aku belum bayar.

Dab terimakasih untuk semua tema-temanku. Terima kasih untuk semua contekannya.

Love you aLL....
.

|
0

Di Jogja

Posted by Nida Yudhistira on 5:45:00 PM in
Akhirnya ibuku membolehkanku kuliah di Jogja. Aku lebih dari sekedar senang. Aku mengikuti tes dengan baik. Semoga aku bisa di terima. Amin...
Di jogja tidak terlalu banyak aktifitasku. Aku cuma makan, makan, makan...
300ribu habis dalam 3 hari. Menyebalkan.
Seneng rasanya bisa menghabiskan waktu 3 hari bersama Dimas. Tidak ada hari yang tidak indah kalau aku sedang bersamanya. Walaupun aku cuma jalan-jalan ke SunMor brtiga, aku, Tantri, dan Dimas.
Itu cukup membuatkau bahagia. Walapun sempet ada masalah diantara kami.
Tapi kami bisa menyelesaikannya dengan baik.

|
0

Buat aku tersenyum by SOS

Posted by Nida Yudhistira on 5:49:00 PM in
Datanglah Sayang Dan Biarkan Aku Berbaring

Di Pelukanmu,walaupun 'tuk Sejenak

Usaplah Dahiku Dan Kan Kukatakan Semua


Reff 1:

Bilaku Lelah Tetaplah Di Sini

Jangan Tinggalkan Aku Sendiri

Bilaku Marah Biarkan Ku Bersandar

Jangan Kau Pergi Untuk Menghindar

Rasakan Resahku Dan Buat Aku Tersenyum

Dengan Canda Tawamu,walaupun Tuk Sekejap

Kar'na Hanya Engkaulah Yang Sangggup Redakan Aku


Reff:
Kar'na Engkaulah Satu-satunya Untukku

Dan Pastikan Kita Selalu Bersama

Kar'na Dirimulah Yang Sanggup Mengerti Aku

Dalam Susah Maupun Senang

Brigde:

Dapatkah Engkau Selalu Menjagaku

Dan Mampukah Engkau Mempertahankanku

|
0

SMILE 7

Posted by Nida Yudhistira on 5:35:00 PM in
Masih selasa, 04.00pm

Adit sudah membalas smsku. Dan aku benar-benar merasa tidak enak. Tapikan memang aku harus pilih salah satu. Aku tidak bisa milih keduanya. Tapi aku sedih juga. Kasian juga dia. Dia tadi membalas seperti ini ;

From : Adit
Aku terima keputusanmu Dyn.
Terima kasih buat 3 bulan ini.

Yha ampun.... Setega itukah aku????


Masih selasa, 08.17pm

Sungguh. AKU MENYESAL. Aku menyesal karna aku sempat sedih karna memutuskan Adit. Ternyata dia tidak pantas untuk dikasihani. Dia brengsek. Aku bennci Dia. Sungguh AKU BENCI DIA.
Yha Tuhan... Selama ini ternyata dia membohongiku. Dia ternyata punya pacar disana saat kita masih pacaran. Bahkan dia sudah punya pacar saat menembakku. Yha ampun. Aku benar-benar bodoh.
Tadi Nana menelponku. Dan dia senang aku sudah memutuskan Adit. Nana adalah sahabatku. Dia tadinya sekolah disini, dicilacap bersamaku. Tapi dia harus pindah ke purwokerto sekitar hampir satu taun yang lalu. Dan dia yang mengenalkanku kepada Adit saat aku di ajak pergi liburan kerumahnya Dipurwokerto.
Dia tidak atau kalau Adit ternyata menembakku. Dia tau setelah sekitar 4 hari aku pacaran denagn Radit. Dan dia bodoh sekali tidak memberi tahuku kalau Adit ternyata tidak punya pacar.

"Kenapa kau tidah memberitahuku bodoh! Aku benar-benar keliatan tolol di matanya." Aku berteriak-teriak saat Nana menelponku.
"Tenaglah Dynda. Aku rasa itu bukan urusanku, jadi aku tidak memberitahumu. Lagian aku juga yakain kalau kamu tidak betul-betul menyukainya." Dia mencoba menenangkanku di seberang sana.
"Tapi aku telah dipermainkan!"
"Tidak seburuk itu ko. Lagian sekarang kamu sudah punya Riko kan? Lupakan Adit dan bahagialah dengan Riko."
"Aku tidak akan pernah memaafkan Adit. Meskipun dia jiga tidak akan meminta maaf  kepadaku."
"Terserah kau. Yang penting kau sudah tau. Dan aku sudah bisa tenang."
"Tapi kau juga slah Nana!" Aku kembali berteriak.
"Oke, aku minta maaf  Dynda."
"Ya, kau kumaafkan."
"Nah seperti itu dong. Boleh aku menutup telponnya?"
"Kau tidak ingin mendengar ceritaku tentang Riko?"
"Mungkin kain kali, Kau tau aku sekarang diamna? Ini interlokal Dynda. Ibuku akan membunuhku kalu nanti tarif telponnya membengkak."
"Baiklah. Salam untuk ibumu."

Aku benar-benar marah. Nana juga seharusnya meneriam lebih banyak emosiku. Tapi dia juga tik begitu salah. Hahhhhh....!!!!! Suasana hatriku kacau LAGI sekarang.

|
0

Aku sayang kalian berdua

Posted by Nida Yudhistira on 5:01:00 PM in
Masih mbahas cerita aku ke jogja sebenarnya. Karna saat aku pulang dari Jogja setelah merayakan hari jadian aku sama Dimas yang ke2, ibuku tiba-tiba jutek terhadapku. Dia mendiamkanku sampai 2 hari. DUA HARI. Dia tidak pernah mendiamkanku selama lebih dari setengah hari. Berarti ini benar-benar gawat. Ternyata ibuku tau kalau aku hanya pergi berdua dengan Dimas. Memang benar-benar masalah besar. Bahkan sepertinya ibuku tidak akan lagi mengijinkanku untuk sekolah di Jogja. Selama 2 hari tu aku menunggu kapan ibuku akan meledak. Tapi dia tiba-tiba bersikap seperti biasa. Padahal biasanya setelah ibuku mendiamkanku, dia akan meledak. Mengeluarkan semua unek-uneknya. Tapi ini tidak. Ibuku bersikap seolah tidak ada apa-apa.
Justru ini yang membuatku jauh lebih kacau, Aku salah. Dan aku pantas dimarahi. Aku juga pantas dihukum. Bahkan aku juga pantas untuk tidak di izinkan lagi sekolah. Sikap ibuku yang seperti tidak ada apa-apa malah membuatku semakin tersiksa. Sampe sekarang aku tidak tau ibuku masih mengijinkanku sekolah di jogja atau emgga. Padahal besok aku harus udah berangkat ke jogja untuk tes.
Aku memang sebaiknya bicara kepada ibuku, tapi aku sungguh pengecut. Aku tidak berani nyinggung masalah Jogja sedikitpun. Terus apa yang harus aku lakukan?

Dan apa yang harus aku lakukan seandainya aku memang tidak di izinin lagi buat kuliah di Jogja? Sebenarnya tidak apa-apa. Aku kuliah dimanapun tidak penting lagi sekarang, karna memang aku salah. Sama sekali tidak ada yang benar dalam perbuatanku. Dan aku pantas mendapatkan hukuman. Kuliah dimanapun tidak masalah, karna sejauh apapun aku, tidak ada yang bisa memisahkan aku dan Dimas. Walaupun ibuku sendiri sekalipun. Aku hanya akan pisah dari Dimas kalo memang Dimas menginginkannya.
Aku dan Dimas adalah satu kesatuan. Tidak da yang bisa misahin kita!!!!! Dia lebih dari sekedar pelengkapku ibu...
Aku tau ibu adalah segalanya bagi hiduku di dunia ini, Tapi Dimas juga segalanya meskipun dalam arti lain. Aku terlalu amat sangat menyukainya. Dan tidak ada laki-laki lain yang menyayangiku seperti dia menyayangiku ibu. Tidak ada aki-laki lain yang melindungiku selain dia. Tidak ada laki-laki yang mau mengaturku selain dia. Sungguh ibu. Aku bahagia kalau aku ada di dekatnya.

Sebaiknya ibu menikahkanku saja kalau ibu takut hubunganku dan Dimas akan kelewat batas. Ibu bisa menyuruhku apa saja. Menyuruhku untuk tidak sekolahpun aku mau. Asal ibu tidak menyuruhku menjauhi Dimas. Karna aku tidak bisa. TIDAK BISA. Aku sayang Ibu. Tapi aku juga sayang Dimas. Aku tidak bisa memilih diantara kalian berdua. Kalian orang penting dalam hidupku. Aku Akan mati rasa kalau salah satu diantara kalian pergi dariku. Aku sayang kalian berdua.

|
0

Lanjutannya lagi...

Posted by Nida Yudhistira on 4:19:00 PM in
Ternyata benar...
Dimas mengamuk. Aku tidak tau harus berbuat apa untuk menenangkannya. Dia benar-benar marah. Dan bodohnya aku, aku malah tidur sebelum aku bisa meredakannya.
Sudahlah, jangan di bahas. Masih untung juga aku masih di ijinin pergi kewarnet sendirian. Walaupun cuma boleh kewarnet-warnet tertentu.
Tapi tidak apa-apa. Dimas peduli padaku.
Tutup cerita ini dan cerita yang lainnya aja.

|
4

Lanjutan......

Posted by Nida Yudhistira on 8:45:00 PM in
Benar-benar ada orang aneh. Mencurigakan. Dan sangat menyebalkan. Siapa si dia??? Berani-beraninya menggangu suasana hatiku yang sedang amburadul. Mungkin dia habis mabok. Sudahlah, lagian siapa yang ingin membahasnya? Aku akan lanjutkan ceritaku. Tapi rasanya aku sudah tidak punya minat. DASAR ORANG MENYEBALKAN!!!!! Mungkin sebaiknya aku pulang dulu... Ganti warnet ternyata bukan cara yang tepat untuk tidak membuat emosiku meledak.
Tunggu, sepertinya bukan aku yang akan meledak. Benar. Dimas. Dia pasti akan mengamuk karna ceritaku. Dasar mulut besar. Seharusnya aku tidak bercerita apapun tentang pria mabok tadi.
Sekarang apa yang harus aku lakukan untuk meredakan emosi Dimas?
berpakaian malaikat bersayap dan memakai lingkaran di atas kepalaku sambil tersenyum manis sepertinya juga belum cukup untuk membuatnya tenang.
BODOH!!!!!

|
0

i'm like him very much mom

Posted by Nida Yudhistira on 8:22:00 PM in
Lama aku tidak curhat. Beberapa hari yang lalu suasana hatiku benar-benar kacau. Sebenarnya banyak yang ingin aku ungkapkan dari kemarin-kemarin tapi aku tahan. Aku sedang menjalani proses sebagai anak baik yang tidak kluyuran. Walalupun sebenarnya aku juga bukan orang jahat. Dan butuh waktu beberapa saat untuk membuatku bisa berkonsentrasi untuk menulis lagi.
Aku bingung mau memulai dari mana? Terlalu banyak yang aku pikirkan sampai bingung bagaimana aku harus memulai untuk bercerita.
Oke,
satu tips. Jika kamu bingung bagaimana kamu harus memulai dalam bercerita, karna memang terlalu rumit untuk di ceritakan sebaiknya ceritakan apa yang sedang kamu rasakan sekarang.
Yang sedang aku rasakan sekarang, aku bingung. Aku takut. Akankah aku bisa kuliah di UNY seperti cita-citaku?? Akankah aku bisa ikut tes?? Semuanya menjadi begitu rumit sejak aku jalan-jalan ke kebun binatang bersama dimas.
Begini,
Aku pergi jalan-jalan ke Jogja bersama Dimas. Aku ingin merayakan ulang tahun jadian aku dan Dimas yang ke2. Mungkin terdengar konyol, tapi aku ingin sekali pergi ke kebun binatang. Aku sangat ingin melihat burung merak. SANGAT INGIN. Tapi mungkin caraku salah, aku membohongi ibuku kalau aku akan pergi ke jogja bersama teman-temanku.
Yha ampun... Ada orang aneh disini. Aku harus pulang. MENYEBALKAN.
Akan aku ceritakan lagi nanati.

|
0

DOA ku

Posted by Nida Yudhistira on 12:51:00 PM in
Yha Allah...
Jagalahkekasihku dikala penjagaanku tak sampai padanya..
Dikala sayangku tak mampu merengkuhnya dalam dekapan nyata..
Muliakanlah ia di kala penghargaanku tak terangkum dalam kata yang sahaja..
Karna Ebgkau punya segala yang tidak aku punya..

|
0

"MatahariKu"

Posted by Nida Yudhistira on 12:41:00 PM in
Seorang wanita bertanya kepada seorang pria tentang "Cinta dan Harapan."

Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia dan pria berkata ingin mejadi "Matahari"
Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin menjadi matahari bukan kupu-kupu atau kumbang yang bisa terus menemani bunga.
Wanita berkata ingin menjadi Rembulan dan pria berkata ingin tetap menjadi "Matahari."
Wanita semakin bingung karna bulan dan matahari tidak dapat bertemu.
Wanita berkata lagi ingin menjadi phoenix yang bisa terbang jauh kelangit di atas matahari
dan pria berkata ingin selalu menjadi "Matahari."

Wanita tersenyum pahit dan kecewa. Wanita sudah berubah 3X namun pria tetap keras kepala ingin menjadi "Matahari." tanpa mau ikut berubah bersama wanita. Maka wanita pergi dan tak pernah kembali. Tanpa pernah tau alasan kenapa pria tetap ingin menjadi "Matahari."
Pria merenung sendiri dan mencoba menatap matahari meskipun sulit.

Pria ingin menjadi "Matahari" agar bunga dapat terus hidup. Matahari akn memberikan semua sinarnya untuk bunga agar ia tumbuh, berkembang dan terus hidup sebagai bunga yang cantik walau "Matahari" tahu ia hanya dapat memandang dari jauh dan pada akhirnya kupu-kupu atau kumbanglah yang akan menari bersama bunga.
Ini di sebut "KASIH."Yaitu memberi tanpa pamrih.


Saat wanita ingin menjadi bulan, pria tetap menjadi "Matahari" agar bulan dapt terus bersinar indah dan di kagumi. Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari, tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan, sipakah yang ingat pada "Matahari"???
Matahari rela memberikan cahaya untuk bulan walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya bulan.
Di lupakan jasanya dan kehilangan kemuliaannya sebagai pemberi cahaya agar bulan mendapkan kemuliaan.
Ini di sebut "PENGORBANAN". Menyakitkan namun layak untuk cinta.


Saat wanita menjadi phoenix yang dapat terbang tinggi, jauh kelangit bahkan di atas matahari, pria tetap selalu menjadi "Matahari" Agar phoenix bisa bebas untuk pergi kemanapun ia mau dan matahari rela melepaskan phoenix untuk pergi jauh, namun "Matahari" akn selalu menyimpan cinta yang membara dalam hatinya hanya untuk phoenix. Matahari selalu ada untuk phoenix kapanpun ia mau kembali walau phoenix tidak selalu ada untuk "Matahari".
Tak ada makhluk selain phonix yang bisa masuk ke dalam hati "Matahari" dan mendapatkan cintanya.
Ini di sebut "KESETIAAN" Walaupun  di tinggal pergi, namaun tetap menanti dan mau memaafkan.



|
0

SMILE 6

Posted by Nida Yudhistira on 1:02:00 PM in
Selasa, 17 April 2006 10.00am Kamar Mandi Sekolah

Sial. Aku pikir sms tadi pagi itu dari Adit. Ternyata bukan. Tapi sms itu dari Riko. Dan aku tidak membacanya. Hpku langsung aku buang saat aku baca pengirimnya bukan Adit. Yha ampun ternyata itu Riko. Dan aku tidak membalasnya. Dasar bodoh! Hari ini aku lupa tidak mengerjakn pr. Dan seharusnya aku sudah di hukum. Tapi Riko membantuku mengerjakan pr. Aku bener-bener beruntung punya dia.

"Hay, Dyn? Lagi ngapain?" Riko menyapaku saat aku sibuk ngopi paste PRnya Chika teman sebangkuku.
"Apa kau pikir kau melihku sedang mengelas besi?" Aku menjawabnya tanpa menoleh ke arahnya. Aku benar-benar sibuk.
"Yeah, kenapa belum mengerjakan pr?"
"Aku sibuk."
"Memang sibuk apa sampai-sampai tidak sempat mengerjakan pr?" Yha ampun, dari sekian banyak pertanyaan kenapa dia harus bertanya tentang itu? Tidak mungkin aku mengatakan kalau semalan aku memikirkan ucapanya karna dia telah menembakku. Dan aku juga tidak tidur semalaman hanya menunggu sms dari Adit. Tidak. Tidak mungkin aku mengatakan seperti itu.
"Ehm, banyak yang aku kerjakan. Sudahlah itu tidak penting. Aku harus menyelesaikan ini dulu. Apa kau mau aku di setrap di depan kelas gara-gara belum mengerjakan pr?"
"Aku mau menemanimu kalau kau sampai di setrap." Katanya dengan riang.
"Kau gila." Kemudian dia malah tertawa. Apanya yang lucu?
"Sinih. Biar aku saja yang mengerjakan. Dasar pemalas." Dia mengambil buku tulisku dan kemudian menerjakn PRku. Cepat sekali. Walaupun tulisannya ga lebih baik dari anak SD. Tapi lumayanlah masih bisa di baca. Dan bisa selesai tepat waktu. Pak Agus guru matematikaku datang tepat saat Riko menyelesaikan PRku.
"Oh, oke. Terima kasih." Kataku sambil bisik-bisik.
"Sama-sama." Jawab Riko sambil bisik-bisik juga. Aku mencari Cika. Gawat kalau sampai dia masih di luar. Pak Agus pasti akan memelannya hidup-hidup.
"Kau mencari Cika?"
"Ya. Kau melihtnya?" Dan saat itu kau melihat Cika sudah duduk di dalam. Tapi dia duduk dengan Vandi teman sebangku Riko. Kemudian Riko tertawa pelan.
"Kenapa Cika duduk di sana dan kau duduk disini? Cepat kembali ke tempat dudukmu sendiri bodoh!"
"Aku tidak mau."
"Apa maksutmu? Kemabalilah Riko. Dasar idiot!" Aku mencoba mendorongnya pelan. Coba kalau pak Agus tidak ada di kelas. Aku pasti sudah menendangnya. Aku tidak mau duduk dengannya. Karna aku pasti tidak bisa konsentrasi. Yha ampun mikir apa sih dia?
"Aku mau duduk di sini Dynda, kalau kau mau pindah, pindah saja." Nada ucapannya benar-benar mengejekku. Aku menoleh ke sekeliling. Mungkin saja ada yang tidak masuk. Tapi ternya tidak ada yang kosong.
"Oh, oke. Kau menang Riko." Kataku dengan ketus. Dan Riko kembali tersenyum mengejek.

Dan benar. Aku sama sekali tidak bisa berkonsentrasi. Aku benar-benar canggung. Cika memang penghianat. Aku pasti akan membalasnya. Duduk terlalu dekat dengan Riko membuatklu sadar ternyata dia cukup tampan. Kulitnya putih bersih. Ya ampun beda banget sama kulitku. Dia pasti rajin mandi.
Oups. Ada yang mengetuk pintu. Sepertinya aku sudah terlalu lama disini. Bel masuk juga sudah berbunyi. Riko pasti sudah menunnguku. Tapi semoga dia mau menyingkir dari sebelahku.

|
0

Hari Senin lagi

Posted by Nida Yudhistira on 3:02:00 PM in
Besok udah hari senin lagi. Hari terasa begitu cepat kalu Dimas sedang bersamaku. Belum apa-apa dia harus balik lagi ke Jogja. Dan hari terasa begitu lama kalau Dimas tidak ada. Menunggu sampai weekand adalah hari paling membosankan. Karna aku tidak mempunyai kegiatan. Belum lagi besok aku harus ujian praktek. Yha ampun... Kapan sih kehidupan sekolahku akan berakhir? Aku ingin cepa-cepat bisa kuliah dan menyusul Dimas.
Oh, oke sudah 1jam. Aku harus pulang.
 Aku akan merindukanmu Dimas...

|
0

Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu

Posted by Nida Yudhistira on 2:56:00 PM in
Pada suatu hari Minggu seorang ibu menyuruh anaknya untuk membantunya memasak. Tapi si anak tidak langsung membantu ibunya tapi malah menulis sesuatu di sebuah kertas dan kemudian memberikan kertas tersebut kepada ibunya. Kertas tersebut berisi :

Menyapu : Rp.10.000
Membersihkan kamar : Rp.8.000
Mengasuh Adik : Rp.20.000
Berbelanja : Rp.15.000
Mencuci Baju : Rp.10.000
Dan sekarang memasak : Rp.12.000
Jadi, total pekerjaanku hari ini : Rp. 75.000

Kemudian si ibu tersebut tersenyum, lalu menuliskan sesuatu di balik kertas tersebut kemudian di berikan lagi kepada si anak.

Mengandungmu selama 9 bulan : GRATIS
Bertarung antara hidup dan mati saat melahirkanmu : GRATIS
Tidak tidur saat kau sakit : GRATIS
Menjagamu : GRATIS
Memberikan semua perhatianku : GRATIS
Memenihi semua kebutuhanmu : GRATIS
Total kasih sayangku padamu : GRATIS

Si anak kemudian menangis dan memeluk ibunya. Dan kemudian menuliskan "LUNAS" pada 'total pekerjaanku hari ini'. "Terima kasih bu..."

|
0

SMILE 5

Posted by Nida Yudhistira on 2:32:00 PM in
Masih Senin, 10.00pm

Adit belum membalas...


11.43pm

Masih belum membalas...


Selasa, 17 April'10 01.00am

KAPAN DIA AKAN MEMBALAS SMSKU????


03.00am

Yha Tuhan... Aku pasti sudah gila...


04.37am

KENAPA DIA MASIH BELUM MAU MEMBALAS SMSKU???!!!!!


05.16am

Oh, Oke. Cukup. Aku pasti memang sudah gila. Aku tidak tidur semalaman hanya karna menunggu sms dari Adit yang belum tentu dia perduli karna aku telah memutuskannya. Yha ampun... Sepertinya akulah yang salah memakai celana dalam.


06.30am

Saatnya berangkat sekolah. Mungkin Riko sudah menungguku. Bukan saatnya lagi memikirkan Adit. Hufff... Tenaglah Dyn... Masih ada yang memikirkanmu. Riko pasti memikirkanmu. Semoga.
Ops, ada sms. Pasti Adit. Tapi Adit aku tetap akan memutuskanmu, meskipun kamu memohon kepadaku untuk tidak meninggalkanmu.

|
0

SMILE 4

Posted by Nida Yudhistira on 2:50:00 PM in

Masih senen, 08.00pm. Kamar

Adit tidak membalas sms aku. Apa dia sedih? Aku jadi tambah bingung sekarang. Aku mersa bersalah. Tapi salah dia juga, kenapa dia tidak pernah perhatian denganku. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku terlalu kejam? Karna memutuskan seseorang setelah orang itu mengucapkan "jangan pernah tinggalin aku."
Oh, oke. Aku memang kejam. Karna aku memilih Riko. Tapi.....

To be continue

|
2

SMILE 3

Posted by Nida Yudhistira on 2:42:00 PM in
Masih Senin, 02.30pm. Kamar

Ternyata benar. Perasaanku sekarang tidak semeluap-luap tadi. Untung aku sempet menulis perasaanku tadi di sela-sela pelajaran. Walaupun akhirnya aku di marahain karna ketahuan tidak menyimak. Tapi sekarang aku bingung. Apa aku harus lanjut sama Riko apa tidak. Sekarang aku jadi bimbang. Harusnya aku jomblo dulu baru nerima orang lain kan? Yha ampun.... Tapi tidak begitu masalah juga sepertinya. Lagian Riko juga oke-oke aja.
Walaupun sekarang aku belum begitu menyukai Riko, tapi apa salahnya mencoba. Mungkin suatu saat aku bisa suka beberan sama dia. Dia juga sepertinya bukan orang cuek kaya Adit. Tapi masalahnya sekarang, tiba-tiba Adit sms aku. Sungguh ini baru pertama kalinya sejak aku pacaran sama Adit dia sms aku duluan.

To: Dynda
Dyn? Tumben ga sms.
Aku sayang kamu.
Jangan pernah tinggalin aku.

Huueeeeekkkk! Perutku mual baca smsnya. Dia kenapa sih? Kenapa dia seolah-olah tau kalo aku mau memutuskannya. Jadi, apa sekarang aku tega buat mutusin dia setelah dia ngomong seperti itu? Dan kenapa dia tiba-tiba berubah? Kaya bukan Adit aja. Dia tidak pernah mngucapkan kata sayang sebelumnya. Yha ampun, jangan-jangan itu bukan Adit. Yha, sepertinya bukan Adit. Mungkin itu temen Adit yang iseng-iseng. Aku harus mutusin Adit sekarang. Karna sekarang aku punya 2 pacar. Itu sudah sangat lebih dari cukup. Lagian kalau itu memang Adit, dia pasti sedang salah memakai celana dalam atau salah minum jamu.

To: Adit
Dit. Kita putus aja.

|
0

SMILE 2

Posted by Nida Yudhistira on 1:12:00 PM in
Senin 16 April 2006, 11am. kelas matematika

 Aku tidak tau harus bagaimana sekarang. Aku tidak tau apa keputusan yang aku ambil ini bener atau malah salah. Tapi jujur aku berbunga-bunga banget. Dan aku tidak tau bagaimana cara menggambarkan isi hatiku yang sedang bersorak-sorak tak karuan. Sebenarnya aku bisa menulis nanti saat pulang sekolah. Karna sekarang sedang jam matematika. Tapi aku ingin menulis sekarang. Karna entah nanti saat pulang sekolah perasaanku masih meluap-luap seperti sekarang atau tidak. Masa bodohlah sama matematika.

 "Kalo kamu udah putus, aku mau ko nggantiin." HaHa. Sekarang aku punya pacar. PUNYA PACAR. Tentusaja pacar sesungguhnya. Pacar yang nyata. Dan ada di dekatku. Bukan pacar khayalan atau pacar jarak jauh seperti Adit sialan itu. Sekarang dia nyata. NYATA. Oh, ini seperti mimpi. Akan aku ceritakan.

"Hay Dyn." Riko menyapaku saat aku sedang duduk sendiri di bangku depan kelas.
"Sedang apa?" Tanyanya.
"Tidak sedang apa-apa. Hanya bosan." Jawabku.
"Boleh aku temani?" Dia memalingkan wajahnya ke arahku.
"Terserah. Lagian ini bukan bangkuku yang ku bawa dari rumah. Jadi kau berhak duduk di manapun aku mau." Kataku sedikit ketus.
"Sepertinya sedang kesal. Ada apa?"
"Riko, boleh aku bertanya sesuatu kepadamu?" Aku menoleh ke arahnya. Dan dia sedikit heran melihat mukaku yang emang aku akui mukaku pasti lagi buruk banget. Aku memang sedang sedikit frustasi.
"Kenapa melihatku seperti itu?" Sergahku.
"Mukamu aneh, seperti...."
"Seperti apa?"
"Ehm..." Bola matanya ke atas mungkin sedang berpikir.
"Seperti sedang menelan celana dalam?" Aku memotong pikirannya. Semoga dia tidak berpikir yang aneh-aneh. Tapi Riko malah tertawa.
"Tidak seburuk itu ko. Apa itu pertanyaan yang ingin kau tanyakan tadi?"
"Tentu saja bukan." Aku cemberut.
"Lantas?"
"Riko, apa semua laki-laki itu cuek?"
"Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Jawab saja!" Kataku cepat.
"Tentu saja tidak. Tidak semua laki-laki itu cuek. Mereka punya kepribadian masi-masing."
"Kalu kau? Apa kau termasuk seseorang yang mempunyai kepribadian cuek?" Aku menatapnya penasaran.
"Ehm... Aku tidak pandai menilai diriku sendiri." Jawabnya. Aku tidak percaya . Bagaimana seseorang yang tidak bisa menilai diri sendiri malah sok-sok menilai orang lain?
"Berarti kau bohong."
"Bohong apa?"
"Kalau kau sendiri tidak tau kau seperti apa. Tidak sepantasnya kau menilai orang lain."
"Tapi memang seperti itu Dynda. Tidak semua orang itu cuek. Ada yang cuek dengan sekolah tapi sangat peduli pada orang lain. Ada juga yang tidak perduli pada orang lain tapi sangat perduli pada keluarganya. Bahkan mungkin ada yang cuek pada pacarnya sendiri padahal dia sanagat menyayangi pacarnya." Aku melotot. Mulutku terbuka sedikit. Aku mau menagis mendengar kalimat terkhair yang diucapkan Riko.
"Ada apa?" Riko bertanya kepadaku dengan muka bingung. Sepertinya dia sedikit merasa bersalah.
"Tidak apa-apa." Aku berbohong.
"Kalau tidak apa-apa kenapa kau menagis?"
"Aku tidak menangis."
"Belum. Apa aku salah bicara?" Tanyanya lagi.
"Tidak."
"Lantas kenapa kau menangis?"
"Sudah kibilang aku tidak menangis."
"Bukan tidak menangis. Tapi belum menangis. Sekarang ceritakan padaku apa yang kau pikirkan." Awalnya aku bingung. Apa aku harus cerita masalahku padanya? Tapi mungkin sebaiknya iya. Lagian aku emang gampang curhat pada siapapun. Dan aku lihat Riko mau mendengarkan curhatku.
"Aku memikirkan Adit."
"Adit pacarmu?"
"Tentu saja. Siapa lagi yang kau pikirkan selain dia?"
"Memangnya Adit kenapa?"
"Adit mau aku putusin." Kataku datar.
"Kenapa mau diputusin?"
"Kenapa kau banyak tanya?"
"Terserah kau mau jawab atau tidak."
"Baiklah, Dia sangat cuek. Sejak dia jadi pacarku dia tidak pernah menghubungiku. Smspun tidak. Pacar macam apa itu? Selalu aku yang sms dia duluan. Dan dia selalu menjawab smsku dengan singkat. Hanya menjawab iya atau tidak. Aku benci padanya. Aku bukan orang yang bisa di cueki." Pikiranku menerawang. Ada sedikit perasaan lega. Mungkin karna aku dengan mudah menceritakan unek-uneku pada Riko. Dan dia terlihat antusias.
"Mungkin dia tipe yang aku maksutkan tadi. Cuek tapi dasarnya sayang. Hanya dia tidak tau bagaimana menunjukan rasa sayangnya."
"Kurasa tidak. Dia tidak pernah menganggapku ada. Apalagi menyayangiku." Aku menahan air mataku.
"Mengapa kau berpikiran seperti itu?"
"Karna memang seperti itu kenyataannya."
"Mungkin saja anggapanmu salah. Sebaiknya kau temui dia dan bicara baik-baik padanya."
"Riko, apa kau amnesia?"
"Tidak. Kenapa?"
"Bukannya kau sudah tau kalau Adit itu di Purwokerto, bagaimana mungkin gadis nerumur 14 tahun kurang 3 bulan sepertiku pergi sendiri ke Purwokerto hanya untuk menemui cowok? Konyol!"
"Oia, kau benar. Kalau begitu telpon dia. Jangan sampi kau menyesal."
"Tidak perlu. Aku tidak akan pernah menyesal. Aku pasti bisa dengan mudah melupakannya. Karna memang aku tidak terlalu menyayanginya."
"Kau yakin?" Dia bertanya padaku dengan serius. Aku tidak tau perasaanku benar atau tidak tapi dia terlihat senang.
"Apa kau senang?" Dia sedikit kaget karna pertanyaanku. Dan dia terlihat bingung.
"Apa aku terlihat seperti itu?" Di tanya malah balik tanya.
"Entahlah. Tapi perasaanku mengatakan kau senang melihatku menderita."
"Aku memang senang. Tapi bukan karna kau menderita."
"Lantas?"
"Aku senang karna kau akan putus." Dia terlihat canggung saat merngatakannya. Tapi aku benar-benar marah sekarang. Apa si maksudnya?
"Apa maksutmu Riko? Kenapa kau senang aku mau putus dengan Adit!!!!"
"Karna aku ingin menggantikan posisi Adit dalam hatimu. Jadi, kalo kamu udah putus, aku mau ko ngegantiin." Mataku melotot lagi. Hakan sekarang rasanya bola mataku mau mencuat dari tempatnya. Apa aku tidak salah dengar? Dia menembakku secara tidak langsung.
"Apahhhh??????"

To Be Continue....

|
0

SMILE 1

Posted by Nida Yudhistira on 12:13:00 PM in
PROLOG

Cinta itu emang indah..
Bisa ngobati perasaan kita yang lagi sedih, frustasi, bahkan mungkin kehilangan pikiran..
Bisa juga nlengkapin sel-sel otak kita disaat kita lagi ngga waras..
Bagai sapu tangan yang selalu bisa ngusap kringet saat lelah, bisa ngusap air mata saat nagis, dan bisa nyerep ingus saat lagi ingusan dong tentunya..
Tanpa pamrih dan tanpa mengharap apa-apa.
Apa ada ya? Yang mau jadi saputangan aku?????
Hubungan jarak jauh emang menyebalkan!!!!!!!!!!

|
3

My first

Posted by Nida Yudhistira on 1:19:00 PM in
Oke...
Saatnya update di blogku yang masih ga karu-karuan ini...
Belum begitu mudeng soalnya.
Tapi aku tidak mempunyai cerita yang menarik karna hidupku memang tidak menarik.
Jarang ada kebahagiaan dalam hidupku.
Kecuali 1.
Dimas.
Dialah satu-satunya keberuntungan yang aku punya sekarang.
Ga ke bayang gimana nantinya kalo dia lari dari hidupku.
Bayangin aja udah bikin frustasi.
Ditambah lagi sekarang hapeku rusak.
Hapenya jatuh di logending.
Tentu aja mesinnya udah berjamur sekarang.
Dan ga bisa komunikasi sama Dimas adalah hal terburukku.
Dia di jogja dan aku di Cilacap.
Rasanya sulit banget njalanin hari-hari tanpa kabar dari Dimas.
Yha ampun.... Pulanglah Dimas...!!!!!

Oke,
Karna kehidupanku emang ga menarik, jadi aku nulis novel aja ya disini.
Nulis-nulis adalah hobiku.
Ini hobi loh, bukan bakat. (Aku tidak punya bakat :-( )
Jadi kalo ceritaku tidah menarik harap diamklumin.
Sebenernya ini udah aku tulis dari aku kelas 1 SMA.
Berarti sekitar 2 tahun lalu.
Padahal udah nyampe 150 kalaman loh, tapi gara-gara komputerku tiba-tiba rusak.
Dasar komputer idiot!!!!!!!
Semua tulisanku ilang.
Karna harus di ulang lagi, Lebih baik aku ulang di sini aja.
Sebenernya ini novel loh...
Tapi ga mungkin aku langsung nulis novel dalam satu waktu.
Jadi, dibikin cerbung aja yha....
Oke selamat menikmati...
Judulnya "SMILE"

|
2

Heloo WORD...

Posted by Nida Yudhistira on 12:57:00 PM in
Cumaan mau ngesay hay buat yang sengaja atau ga sengaja baca blog aku ko...
Habis ga punya kata-kata.
Jadi bingung mau ngomong apa??
Selamat Liat-Liat aja yha....

|
NIDA MILLATY BLOG says ADA KO YANG TIDAK MUNGKIN. but Live is beautifuLL. So, Jangan pernah sia-siain hidup

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Copyright © 2009 Hidup untuk Bercerita All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.